Banda Aceh (ANTARA) - Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang berlangsung Agustus 2023 mengusung tema Jalur Rempah sebagai upaya mendukung program strategis nasional didaftarkannya jalur rempah sebagai warisan tak benda dunia oleh UNESCO.
Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya, Evi Mayasari di Banda Aceh, Kamis mengatakan Aceh khususnya Banda Aceh dan Aceh Utara masuk ke dalam titik jalur rempah yang didaftarkan Kemendikbud, di mana tahapannya sudah dimulai tahun 2020 hingga 2024.
"Agar jalur rempah ini bisa ditetapkan sebagai warisan tak benda dunia, selama lima tahun terakhir kita harus membumikan ini," katanya.
Ia mengatakan setiap daerah atau yang direkonstruksi oleh Kemendikbud ada 20 titik jalur rempah, di mana titik yang ditetapkan tersebut merupakan lintasan bangsa dari luar datang untuk jual-beli rempah.
Ia mengatakan Aceh merekonstruksi hal tersebut melalui naskah-naskah kuno sebagai bukti jalur rempah dan melakukan digitalisasi naskah-naskah kuno yang berhubungan dengan rempah dan jejak arkeologi, situs, dan nisan yang membuktikan bahwa di Aceh pernah terdapat transaksi rempah dengan negara luar.
"Digitalisasi sudah, tetapi masih bahan mentah seperti huruf tulisan arab jawi yang perlu dikaji. Namun, telah digitalisasi agar tidak rusak naskahnya sehingga difoto kita simpan naskah-naskah itu, jika hilang kita mempunyai backup," katanya.
Evi menyebutkan sudah melakukan sosialisasi dengan pihak kabupaten/kota dan melakukan persiapan pendekatan dengan kementerian terkait kolaborasi untuk persiapan PKA 2023 yang mengangkat tema jalur rempah.
Adapun tempat pelaksanaan PKA direncanakan di Taman Sultanah Ratu Safiatuddin dan juga beberapa titik lainnya.