Langsa (ANTARA) - Pembangunan menara di hutan mangrove Kota Langsa, Provinsi Aceh akan rampung pada tahun 2023, kata Penjabat Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid.
“Tower (menara) mangrove ini dibangun sebagai tempat memantau agar hutan mangrove tetap lestari dan tidak ditebang,” kata dia di Langsa, Sabtu (22/10).
Pernyataan itu dia sampaikan di sela-sela mengajak Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki untuk melihat langsung menara hutan mangrove yang dibangun pemerintah daerah setempat.
Ia menjelaskan pembangunan menara tersebut juga sebagai bagian dari upaya menarik kunjungan wisatawan ke tempat itu. Dengan bangunan setinggi 45 meter itu, pengunjung dapat melihat Kota Langsa dan menikmati pemandangan hutan bakau.
Ia menyebutkan hutan bakau yang ada di tempat itu seluas 8.000 hektare, dan menara tersebut berfungsi sebagai tempat pemantau.
“Hutan mangrove ini juga berfungsi untuk menjaga biota laut agar dapat terus berkembang dan yang paling penting adalah menjaga lingkungan,” katanya.
Ia mengatakan kehadiran Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki ke hutan mangrove tersebut juga bagian dari upaya pihaknya menyampaikan bahwa masyarakat setempat berperan aktif menjaga hutan sebagai sumber kehidupan dan cadangan karbon.
“Hutan mangrove ini juga benteng terakhir jika terjadi bencana serta menjadi tempat edukasi bagi masyarakat,” katanya.
Rombongan ikut serta menikmati pemandangan langsung hutan mangrove melalui menara yang memiliki tujuh lantai tersebut.
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengatakan kehadiran menara tersebut akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke hutan mangrove setempat.
“Insyaallah hutan mangrove ini akan segera beroperasi kembali. Kita telah melakukan upaya bersama dengan Pemerintah Kota Langsa untuk memaksimalkan destinasi wisata ini, termasuk soal perizinan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” katanya.