Cianjur (ANTARA) - Sejumlah anggota polisi wanita atau polwan menghibur anak-anak yang terdampak gempa bumi di pos pengungsian yang disediakan oleh Kepolisian Resor Cianjur di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, guna membantu mereka mengatasi trauma.
Koordinator Polwan Kepolisian Daerah Jawa Barat AKBP Wiwik Indrawati mengatakan bahwa kepolisian berupaya membantu anak-anak yang sedang menghadapi kesedihan karena kehilangan kerabat atau tempat tinggal akibat gempa.
"Ada puluhan anak yang menjadi penyintas bencana gempa bumi tinggal di pengungsian di Mapolres Cianjur Polda Jabar sehingga merasakan kesedihan. Maka dari itu, kami mengerahkan personel polwan untuk menghibur serta mengajak untuk bermain," kata Wiwik di Markas Kepolisian Resor Cianjur, Rabu.
Baca juga: Menteri PUPR siap bangun rumah tahan gempa untuk korban gempa bumi di Cianjur
Selain mengajak anak-anak bermain, polwan juga mengadakan semacam acara kuis bagi anak-anak yang berada di pos pengungsian.
"Diharapkan upaya yang kami lakukan ini bisa menghilangkan rasa ketakutan anak penyintas bencana dan sedikit bisa melupakan apa yang telah menimpa keluarganya," kata Wiwik.
Baca juga: Pos Indonesia beri diskon 50 persen kirim bantuan bagi korban gempa Cianjur
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan bahwa selain membantu mencari korban gempa yang dilaporkan hilang, kepolisian mendukung upaya pemulihan trauma warga yang terdampak gempa.
"Pertolongan psikologis diperlukan untuk menstabilkan kondisi psikologis masyarakat terdampak bencana, khususnya anak-anak serta wanita," kata Ibrahim.
Baca juga: BNPB fokus cari korban gempa Cianjur dalam tiga hari
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (22/11), gempa bumi yang terjadi Senin (21/11) di Kabupaten Cianjur menyebabkan 268 orang meninggal, 1.083 orang terluka, dan 58.362 orang mengungsi.
Selain itu, menurut data sementara BNPB, gempa menyebabkan 6.570 rumah rusak berat, 2.071 rumah rusak sedang, dan 12.641 rumah rusak ringan.