Calang (ANTARA) - Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Jaya menyampaikan mereka kewalahan menghadapi kawanan gajah terisolir di Mukim Sarah Raya Desa Alue Jang Kecamata Pasie Raya Aceh Jaya.
“Memang kita saat ini sangat kewalahan menghadapi terisolir di Alue di mana saat merasa terancam dan panik dia pasti akan melawan,” kata Kepala Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Jaya, Supriadi di Calang, Kamis.
Ia menjelaskan pihaknya akan mengusulkan kepada pihak Provinsi Aceh untuk bisa menggunakan gajah jinak CRU untuk menghalau gajah tunggal terisolir tersebut.
“Kawanan gajah yang di Alue Jang tersebut sudah mulai kita pantau sejak November 2022, bahkan kemarin kita hampir musibah saat menghalau gajah tersebut,” katanya.
Supriadi juga berharap dukungan semua pihak baik Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dapat berperan aktif terhadap laporan-laporan dari masyarakat terkait konflik gajah liar.
“Selama inikan beranggapan kalau masalah konflik satwa liar terutama gajah menjadi tanggung jawab provinsi saja, namun sebenarnya ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Pihaknya tidak menyalahkan siapapun dalam hal konflik gajah liar tersebut namun berharap peran aktif dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan demi ketentraman bersama.
Sementara itu Ranger Teunom, Khairul saat dikonfirmasi menyampaikan hingga saat ini gajah tersebut masih berada di kawasan hutan Gampong/Desa Alue Jang kemukiman Sarah Raya. Sejumlah gajah tersebut tidak bisa keluar karena sudah terisolir.
“Selasa malam kemarin kawanan gajah tersebut juga sempat makan padi warga yang sudah dipanen,” katanya.
