Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat sebanyak 1,1 juta anak usia 0-12 tahun di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu telah menerima dosis kedua imunisasi polio, selama pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio.
"Saat ini sudah 1.118.431 anak usia 0 tahun sampai 12 tahun yang sudah diteteskan polio putaran kedua ini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan, pihaknya menargetkan 1.217.939 anak Aceh mendapat imunisasi polio dosis kedua, sebagai upaya melindungi anak dari penyakit lumpuh layu. Dari target tersebut, realisasi saat ini sudah mencapai 91,8 persen.
Kini, kata dia, petugas kesehatan di lapangan masih terus melakukan penetesan imunisasi polio dosis kedua kepada anak hingga batas waktu akhir Februari 2023, dengan target bisa mencapai 95 persen.
"Target awal sampai akhir Februari 2023 bisa mencapai 95 persen," kata Iman.
Data per (24/2) malam, hanya 10 daerah dengan capaian di bawah 95 persen, yaitu Banda Aceh 73,9 persen, Simeulue 74,9 persen dan Aceh Besar 75,75 persen, Lhokseumawe 83,6 persen, Aceh Selatan 89,2 persen, Nagan Raya 90,4 persen, Aceh Utara 91,1 persen, Pidie 92,7 persen, Pidie Jaya 93,5 persen dan Sabang 93,5 persen.
Sementara daerah lainnya dengan capaian sudah di atas 95 persen, bahkan tiga daerah di antaranya sudah di atas 100 persen, seperti Aceh Singkil 100,2 persen, Gayo Lues 100,7 persen dan Kabupaten Bener Meriah 102,7 persen.
Sebelumnya, Iman menyebut, kendala di lapangan yaitu masih ada orang tua yang tidak langsung menerima anaknya mendapatkan imunisasi polio, sehingga perlu sosialisasi dan edukasi dari petugas agar masyarakat mengetahui pentingnya imunisasi untuk mencegah anak dari penyakit lumpuh layu.
Selain itu, faktor bencana banjir juga mempengaruhi lambatnya realisasi imunisasi polio dosis kedua di Aceh. Seperti Kabupaten Pidie yang dilanda banjir pada akhir Januari lalu, sehingga banyak anak tidak sekolah dan pelaksanaan Sub PIN polio jadi terganggu.
"Paling satu dua daerah kondisi di luar prediksi seperti hujan, banjir sehingga banyak anak-anak tidak sekolah," kata Iman Murahman .
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI melakukan Sub PIN polio di Aceh sebagai respon dari Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio di Aceh, menyusul ditemukan kasus polio di Kabupaten Pidie pada tahun lalu.