Blangpidie (ANTARA) - Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim dan LH) Aceh Barat Daya (Abdya) menyatakan terus berupaya menciptakan pola hidup warga rendah emisi gas kaca dengan memperbanyak kampung iklim di daerah tersebut.
"Ada sekitar 30 Gampong di Abdya kami usulkan untuk menjalankan program kampung iklim (Proklim). Proses pengusulan dilakukan melalui aplikasi secara online,"kata Kadis Perkim dan LH Abdya, Rahwadi di Blangpidie, Rabu
Ia menjelaskan Kabupaten Abdya sebelumnya sudah memiliki tiga Gampong yang meraih penghargaan Kampung Proklim utama secara berturut-turut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
Tiga Gampong yang meraih trophy Proklim utama tersebut yakni Gampong Padang Manggeng tahun 2020, Gampong Rukon Damee, Babahrot tahun 2021 dan Gampong Alue Sungai Pinang, Kecamatan Jeumpa tahun 2022.
Sedangkan untuk 2023, usulan Proklim lebih dititik beratkan untuk menjalankan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara berkelanjutan sebagai upaya menciptakan pola hidup rendah emisi gas kaca.
"Kalau tahun ini ada dua program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diikuti 30 Gampong di Kabupaten Abdya, yakni, Proklim Lestari dan Proklim Utama," kata Rahwadi.
Ia menjelaskan ada beberapa aspek menjadi tolok ukur dalam penetapan Kampung iklim tersebut. Salah satunya dilihat dari kemampuan gampong melakukan mitigasi dan adaptasi bila sewaktu-waktu ada perubahan iklim.
"Program ini salah satu upaya pemerintah mencapai target Update Nationnally Determined Contribution (NDC). Menciptakan masyarakat berketahanan iklim dengan cara menerapkan pola hidup rendah emisi gas kaca," katanya.
Pj Bupati Abdya Darmansah memberi dukungan penuh terhadap program nasional itu karena dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan seperti menanam pohon di halaman rumah juga mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari.
Rahwadi mengatakan khusus Proklim Lestari Abdya menerapkan pada 10 Gampong berbasis hutan untuk memenuhi target Presiden Joko Widodo sebanyak 20 ribu desa Proklim di Indonesia sudah teregister SRN di KLHK pada tahun 2024 akan datang.
Adapun Proklim bertujuan menumbuhkan ekonomi hijau dan sirkulasi ekonomi berbasis kesadaran perubahan iklim, guna mencapai pelayanan jasa ekosistem di lokasi Proklim mitigasi, adaptasi, dan kegiatan-kelompok masyarakat.