Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe, Aceh, mencatat komoditas beras menjadi penyumbang tertinggi tingkat inflasi di daerah itu periode Februari 2023 sebesar 0,69 persen.
Kepala BPS Kota Lhokseumawe Oriza Santifa di Lhokseumawe, Jumat, mengatakan selain beras, bensin menyumbang sebesar 0,66 persen, angkatan udara 0,6 persen serta ikan tongkol 0,56 persen.
"Sedangkan untuk andil tertinggi deflasi di Kota Lhokseumawe yakni komoditas ikan tuna sebesar 0,12 persen dan diikuti dengan minyak goreng sebesar 0,09 persen," kata Oriza Santifa.
Periode Februari 2023, kata Oriza Santifa, Kota Lhokseumawe mengalami inflasi sebesar 0,51 persen secara mont-to-mont (m-to-m). Sementara untuk Kota Meulaboh mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dan Kota Banda Aceh sebesar 0,57 persen.
"Sementara, inflasi untuk Provinsi Aceh sebesar 0,53 persen serta inflasi nasional inflasi sebesar 0,16 persen," kata Oriza Santifa menyebutkan.
Oriza Santifa mengatakan untuk kelompok pengeluaran yang memberikan andil atau sumbangan inflasi pada Februari 2023 yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,41 persen.
Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen, kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen serta kelompok transportasi sebesar 0,01 persen.
Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,02 persen.
"Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang tidak memberikan andil yaitu kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan," kata Oriza Santifa.
Oriza Santifa menyebutkan dari 90 kabupaten kota di Indonesia yang dipantau harganya pada Februari 2023, sebanyak 63 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,85 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Lubuklinggau, Kota Bengkulu, Kota Madiun, dan Kota Denpasar masing-masing sebesar 0,04 persen.
"Deflasi terdalam terjadi di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, sebesar 0,98 persen, sementara deflasi terkecil terjadi di Kota Sumenep, Jawa Timur, sebesar 0,02 persen," kata Oriza Santifa.
Sementara itu, dari 24 kabupaten kota di Pulau Sumatera yang dipantau harganya pada Februari 2023, sebanyak 17 kota mengalami inflasi dan tujuh kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,57 persen dan Inflasi terendah terjadi di Kota Lubuklinggau dan Kota Bengkulu, masing-masing sebesar 0,04 persen.
Deflasi terdalam terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 0,98 persen, sementara deflasi terkecil terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,04 persen, kata Oriza Santifa.
"Sementara, untuk indeks harga konsumen di Kota Meulaboh sebesar 120,06, Kota Banda Aceh sebesar 116,35 dan Kota Lhokseumawe sebesar 116 poin," kata Oriza Santifa.
BPS: Beras penyumbang inflasi tertinggi di Lhokseumawe
Jumat, 3 Maret 2023 18:28 WIB