Kuala Simpang (ANTARA) - Polres Aceh Tamiang menerima satu pucuk senjata api (senpi) laras panjang jenis AK-56 dari warga menyerahkan dengan suka rela.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muhammad Yanis di Karang Baru, Kamis, mengatakan senjata api yang diterima jenis AK-56 tersebut merupakan peninggalan sisa konflik Aceh, bukan senpi rakitan.
"Bahkan saat kita periksa nomor registrasi senjata laras panjang tersebut masih tertera," kata Yanis di Aceh Tamiang.
Baca juga: Polisi temukan dua senpi pelaku perampok di Aceh Timur
Bahkan, senapan serbu tersebut saat diserahkan warga tanpa magazine dan amunisi/peluru. Namun, kondisi senpi dipastikan baik masih bisa digunakan.
Atas nama institusi Polri, Yanis mengapresiasi warga yang bersedia menyerahkan senjata api sisa konflik Aceh kepada polisi.
Pihaknya menilai penyerahan senjata api ini sebagai bentuk kepercayaan masyarakat kepada Polri yang dituntut untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban umum.
“Warga yang menyerahkan senjata api ini tentunya mewakili sikap masyarakat luas yang ingin hidup damai di bumi serambi Mekkah," katanya.
Baca juga: Satgas Pinang Sirih kuasai markas KKB dan sita senpi M16
Pihaknya berharap seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga Memorandum of Understanding (MoU) perdamaian Aceh tanpa konflik, demi kemajuan pembangunan Aceh ke depan.
Penyerahan senpi AK-56 dari warga tersebut juga disaksikan sejumlah pejabat utama (PJU) Polres Aceh Tamiang.
Baca juga: Dua senpi SS1 milik Polri ditemukan di perbatasan Papua Nugini
Warga Aceh Tamiang serahkan senpi AK-56 sisa konflik ke polisi
Kamis, 6 April 2023 22:31 WIB