Jakarta (ANTARA) - Hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meraih indeks calon wakil presiden (cawapres) tertinggi.
Airlangga disebut memenuhi tiga variabel, yaitu kuasa tiket (ketum partai), pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.
“Airlangga Hartarto adalah cawapres dengan indeks tertinggi karena memenuhi paling banyak tiga variabel, yaitu kuasa tiket (ketum partai), pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana,” ujar Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfarabi, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Prabowo tolak jadi cawapres Ganjar, Sekjen PDIP: Tidak ada kawin paksa
LSI Denny JA merumuskan lima variabel yang menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan cawapres.
Kelima variabel tersebut adalah tambahan elektabilitas, kuasa tiket (ketua umum partai), tokoh dari ormas besar, pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.
“Indeks cawapres ini dibuat berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya dan realitas politik. Cawapres dipilih bukan semata faktor elektabilitas. Namun, gabungan lima faktor utama yang kami sebut sebagai indeks cawapres,” ujar Adjie Alfarabi.