Suka Makmue (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, kini berupaya menurunkan tim kesehatan ke masyarakat untuk mencegah terjangkitnya penyakit Brucellosis yang berpotensi terjangkit terhadap ternak milik petani di daerah itu.
“Alhamdulilllah, saat ini belum kita temukan kasus Brucellosis di Nagan Raya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Aceh, drh Safridhal kepada ANTARA, Ahad.
Menurutnya, penyakit Brucellosis merupakan penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya keguguran terhadap ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan sejenisnya.
Baca juga: Satpol PP Aceh Jaya razia ternak di jalan raya, 59 ekor dijaring karena dibiarkan berkeliaran
Penyakit tersebut disebabkan akibat infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri yang menyebar atau dapat menular dari hewan ke hewan, dan infeksi tersebut juga dapat menular dari hewan ke manusia.
Safridhal mengatakan bakteri penyebab Brucellosis juga dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
“Kalau penyebaran dari hewan ke manusia, biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi produk susu mentah yang tidak dipasterurisasi,” kata Safridhal menambahkan.
Penyakit Brucellosis, kata dia, juga sering disebut penyakit Keluron karena penyakit ini dapat menular dan menyerang sistem reproduksi yang disebabkan oleh bakteri Genus Brucella, katanya.
Safridhal mengatakan meski belum menemukan kasus Brucellosis di Nagan Raya, namun pihaknya tetap berupaya untuk melakukan pencegahan dengan melakukan pemantauan terhadap ternak milik masyarakat.
“Kami juga mengimbau masyarakat apabila menemukan kasus hewan ternak yang keguguran, agar segera melapor kepada petugas kesehatan atau datang langsung di Kantor Distannak Nagan Raya, agar mendapatkan penanganan lebih lanjut,” demikian Safridhal.
Baca juga: Distanbunak Aceh Tamiang ambil sampel darah 445 ekor sapi cegah penyakit brucellosis