Bukittinggi,- (ANTARA) -
Ribuan warga meramaikan kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam kegiatan tabligh akbar Bukittinggi Bershalawat di pelataran Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumbar, Sabtu (27/05) malam.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Minggu menyampaikan terima kasih pada masyarakat Bukittinggi-Agam dan sekitarnya,yang telah hadir dalam program Bukittinggi Bershalawat.
Dalam tausiyahnya, UAS menyebutkan ada empat tiang utama untuk membuat negeri ini baik sehingga Kota Bukittinggi dengan Jam Gadangnya menjadi kota yang Baldhatun Tayyibatun Warabbun Gafuur.
"Untuk jadikan satu negeri itu baik, harus ada penyangga yang kuat, ibaratkan Jam Gadang ini punya empat tiang penyangga,” ungkapnya.
Baca juga: Tolak masuk, Singapura sebut UAS ajarkan ekstremisme
Pertama, memiliki ulama, majelis ilmu dan juga ninik mamak yang menjaga anak kemenakannya.
"Bukittinggi salah satu daerah di Minangkabau yang kental dengan falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu dari para ulama terus disampaikan pada jamaah, sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat,” katanya.
Kedua, lanjut UAS, suatu nagari yang baik, memiliki pemimpin adil dan amanah.
"Alhamdulillah Kota Bukittinggi punya pemimpin yang baik dan tegas untuk menegakkan ajaran Islam, bagaimana program yang dilahirkan, memudahkan masyarakat bidang ekonomi, seperti Tabungan Utsman dan menciptakan program untuk menguatkan agama, dengan program satu kelurahan satu pondok tahfiz. Banyak lagi program baik untuk masyarakat lainnya," sebutnya.
Ketiga, suatu daerah yang baik memiliki orang kaya yang dermawan.
"Banyak orang yang kaya tapi tidak peduli dengan sesama. Tapi Bukittinggi, saya percaya banyak orang kaya dan peduli dengan sesama. Saling membantu untuk kebaikan dan berjuang di jalan Allah," ujarnya.
Baca juga: Ustadz Abdul Somad tidak dideportasi dari Singapura
Keempat, daerah yang baik diisi oleh perempuan yang baik dan shalehah.
"Banyak perempuan di luar sana, menjadi penyebab kehancuran iman orang lain. Namun, Bukittinggi luar biasa, perempuannya baik dan InsyaAllah shalehah, tidak sekarang saja, dari dulu Minangkabau punya perempuan yang shalehah, sehingga melahirkan generasi yang baik, shaleh dan shalehah juga. Mereka mampu menjaga kehormatannya dan menjadi penyangga negeri yang Baldhatun Tayyibatun Warabbun Ghafur,” tutupnya.