Banda Aceh (ANTARA) - Fendra Tryshanie terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum FAJI Aceh Besar periode 2023-2027 dalam musyawarah cabang (Muscab) yang berlangsung di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Besar, Rabu.
Setelah terpilih, Fendra berharap kedepannya bisa menerapkan empat misi FAJI yaitu wisata, bencana, konservasi dan yang terpenting adalah prestasi.
"Aceh Besar sangat berpotensi, di PORA sebelumnya kita dapat dua emas yang disumbang oleh dua atlet asli Aceh Besar,” kata Fendra.
Baca juga: Komunitas arung jeram pungut sampah di Krueng Peusangan Aceh Tengah
Dirinya menegaskan, dalam waktu pihaknya segera melakukan penjaringan atlet junior untuk melatih atlet-atlet unggul jangka panjang.
Musyawarah tersebut dihadiri oleh Ketua Umum FAJI Aceh, Ketua KONI Aceh Besar, Klub arung jeram dan mapala Genpala, Padayana, Jalin, dan Macila.
Sementara itu, Ketua Umum FAJI Aceh Hasballah Isha mengatakan atlet cabang olahraga arung jeram merupakan salah satu cabor yang berprestasi di PORA dan PON.
Menurutnya, potensi prestasi pada cabor tersebut harus didukung oleh keaktifan pengurus FAJI.
Tahun lalu, kata dia, arung jeram Aceh Besar membawa dua medali emas di PORA, namun setelah itu FAJI vakum tidak ada progres lagi. Padahal event di daerah selalu berjalan sesuai kalender KONI dan Pemerintah Aceh.
“Pemprov merasa terpanggil dan bertanggung jawab terhadap pengurus cabang yang atletnya sudah berprestasi, sehingga berinisiatif membuat Muscab ini,” kata Hasballah Isha.
Dalam kesempatan ini, Ketua KONI Aceh Besar Muhibbuddin mengaku senang dengan pembentukan kembali pengurus FAJI Aceh Besar yang sebelumnya vakum.
“Setelah ini segera aktifkan agar bisa kita ikut sertakan ke pra-PORA 2025 dan melaju ke PORA 2026 di Aceh Jaya. Sebelumnya bukan tidak mau saya ikutkan, namun tidak ada pengurus sehingga saya tidak tahu harus melepas tanggung jawab kepada siapa,” pungkas Muhibbuddin.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya promosikan wisata arung jeram untuk gaet wisatawan