Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan mengajak perbankan penyalur pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) untuk menyasar para masyarakat yang ada di pelosok kabupaten setempat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya sudah menyampaikan kepada perbankan penyalur KUR di Aceh agar dapat membuka akses kepada masyarakat yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Aceh Tengah untuk mengakses pembiayaan dari pemerintah ini,” kata T Mirzuan di Takengon, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya usai membuka Hari Indonesia Menabung yang puncak kegiatannya berlangsung di Kabupaten Aceh Tengah dengan peserta berasal dari sekolah menengah atas (SMA/sederajat).
Ia menjelaskan program pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) belum banyak diketahui oleh masyarakat di pelosok sehingga perlu adanya intervensi dan sosialisasi oleh perbankan.
“Perbankan penyalur KUR khususnya perlu meningkatkan perannya hingga desa-desa yang ada di Aceh Tengah khususnya sehingga pelaku usaha dan para petani dapat mengakses program pemerintah tersebut dan mereka tidak terjerat dengan rentenir,” katanya.
Ia juga mengatakan ada para pelaku usaha di pasar tradisional di Kabupaten itu ada yang telah mendapatkan pembiayaan dari perbankan dan pihaknya berharap pembiayaan yang diberikan dapat ditingkatkan dan diperluas kepada seluruh daerah.
Mirzuan juga berharap peran serta perbankan untuk meningkatkan pengembangan komoditas unggulan di kabupaten itu yakni kopi arabica dengan dukungan pembiayaan kepada para pelaku usaha yang bergerak di sector tersebut.
Pada 2023, Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh mendapat kuota penyaluran pembiayaan KUR di provinsi tersebut Rp3 triliun dan alokasi KUR tahap pertama yang diberikan ke Bank Aceh Syariah pada 2023 sebesar Rp510,6 miliar.
Baca juga: Komisi XI janji akan perjuangkan penambahan KUR di Aceh
Baca juga: Komisi XI janji akan perjuangkan penambahan KUR di Aceh