Karena itu, Illiza menanyakan skema atau standar pengalokasian anggaran terhadap pelaksanaan event olahraga nasional itu, melihat saat tuan rumah Jawa Barat dan Papua anggaran yang diberikan cukup besar.
"Sekarang Aceh-Sumut, tetapi anggarannya cukup kecil apakah itu ada standar yang disandingkan komparasi dari yang sudah dilaksanakan, kedepan bagaimana, kan harus ada standar," katanya.
Illiza menegaskan, PON merupakan ajang yang paling menentukan prestasi Indonesia di masa mendatang, atau jenjang tertinggi daerah mempersiapkannya atlet terbaik.
Karena itu, dirinya menekankan agar Kemenpora secara konsisten mendukung penyelenggaraan PON dengan sebaik-baiknya. Jangan hanya jor joran untuk event internasional seperti olimpiade saja.
"Ini jadi tanda tanya besar bagi saya. Seharusnya dari tahun ke tahun, anggaran PON ditingkatkan. Jangan sampai performance atlet turun karena tidak ada anggaran untuk mempersiapkan calon atlet-atlet unggul kita. Ini perlu dievaluasi," demikian Illiza.
Untuk diketahui, pada pelaksanaan PON sebelumnya pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup besar ketimbang untuk Aceh-Sumut hanya Rp1 triliun lebih.
Di mana PON Jawa Barat 2016 pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp3 triliun, dan PON Papua 2021 lebih kurang mencapai Rp10,43 triliun.
Baca juga: Aceh Tengah bersiap jadi tuan rumah dua cabang olahraga PON 2024