Jakarta (ANTARA) - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyampaikan keberatan dan menyesalkan atas susunan format debat capres-cawapres Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, dalam keterangan pers daring yang dipantau di Jakarta, Sabtu, juga menilai pernyataan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari soal pasangan calon presiden dan wakil presiden harus menghadiri lima kali debat itu merupakan tipu daya.
"Terus terang, menyesalkan pernyataan yang disampaikan oleh Ketua KPU, Saudara Hasyim Asy'ari, yang mengatakan bahwa debat itu tetap diadakan lima kali, tetapi dihadiri oleh kedua paslon capres dan cawapres," kata Todung.
Baca juga: KPU pastikan debat Capres-cawapres digelar lima kali
Menurut Todung, merujuk pada Pasal 277 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu, seharusnya debat peserta pilpres dibagi menjadi dua, yaitu tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.
Namun demikian, kehadiran pasangan capres-cawapres secara bersamaan dalam sesi debat cawapres merupakan akal-akalan KPU.
"Menurut saya, dengan pernyataan ketua KPU yang mengatakan oke, tetap lima kali debat, tetapi capres dan cawapres itu hadir bersamaan, ya, ini menurut saya suatu akal-akalan format yang sedang disiapkan, yang sedang dibuat KPU, dan itu tidak boleh kita terima," kata Todung.
TPN Ganjar-Mahfud keberatan tentang format debat cawapres
Sabtu, 2 Desember 2023 12:17 WIB