Samarinda (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Mulawarman (Unmul) Budiman menanggapi hasil perhitungan cepat (quick count) Indikator Politik yang memperlihatkan Capres nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul 63 persen di Kalimantan, bahwa hal itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
"Adanya pendapat dari paslon lain yang tak mendukung pembangunan IKN menimbulkan stigma negatif bagi mayoritas masyarakat Kalimantan. Itulah yang membuat mereka memperkuat barisan memilih Prabowo-Gibran," ungkap Budiman.
Selanjutnya, imbuh Budiman, faktor Jokowi effect, yaitu loyalitas atas kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Survei terakhir menunjukkan bahwa 83 persen masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Jokowi.
Baca juga: Kalangan anak muda dongkrak suara Prabowo-Gibran melebihi target TKN
"Ini berbanding terbalik dengan anggapan bahwa demokrasi kita tidak bagus atau brutal. Justru masyarakat Indonesia menghargai apa yang telah dilakukan Jokowi selama dua periode," jelas Budiman.
Kemudian, ujar Budiman, faktor sentimen, yaitu emosi masyarakat yang cenderung simpati kepada yang diserang atau difitnah. Ini terlihat dari peralihan suara ketika terjadi debat-debat yang sengit antara calon-calon presiden.