Tarakan (ANTARA) - Tim SAR gabungan saat ini masih berada di lokasi jatuhnya pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara, setelah dua korban sudah ditemukan. Mereka masih mencari kotak hitam (black box) dan Flight Data Recorder (FDR).
Kotak hitam penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut tersebut.
"Kita kerahkan satu unit helikopter Bell dari Malinau ke lokasi kejadian untuk misi mencari black box dan FDR," kata Kepala Basarnas Tarakan Syahril di Tarakan, Senin.
Baca juga: Korban pesawat Smart Aviation yang jatuh belum bisa dievakuasi
Ada 10 personel tim SAR gabungan yang ada di lokasi jatuhnya pesawat, yang terdiri atas lima personel Basarnas dan lima personel TNI/Polri. Personel Basarnas yakni Hamsah, Muzfadhil Chaerul Muhammad, Muh Yusdi Fajerin, Fajar Bakti Tandi Datu, dan Rangga Wijaya Saputra, sedangkan personel dari TNI/Polri yakni Letda Agung, Serka Safriansyah, Serda Sigawa, Bripda Trio Paurana, dan Bripda Sahrul.
"Tim SAR gabungan yang berada di Posko Gabungan Tarakan melaksanakan briefing untuk melaksanakan evakuasi tim SAR gabungan yang masih berada di lokasi kejadian jatuhnya pesawat," kata Syahril.