Bukan hanya Wak Banun, bantuan Medco di kawasan tersebut juga dirasakan seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai tukang cuci harian. Dia adalah Zainabon (50), warga Desa Alue Ie Mirah, Indra Makmur, Aceh Timur.
Dulu, Zainabon tidak memiliki rumah sendiri, dia menyewa rumah yang hampir roboh. Sepeninggal suaminya, Sopian Harun lima tahun lalu dirinya menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi tiga anak. Sayangnya, salah satu diantara anaknya mengalami lumpuh secara tiba-tiba dan ikut meninggal dunia.
Rumah yang ditempati Zainabon waktu itu juga miring akibat sering dihantam banjir karena dekat sungai. Jika air sungai meluap ia terpaksa mengungsi ke rumah tetangga berhari-hari.
Ini berkah di balik kesabarannya selama belasan tahun. Zainabon menjadi salah seorang yang dipilih Medco E&P Malaka dalam program bedah rumah tidak layak huni dari dana tanggung jawab sosial (CSR) yang rampung dibangun pada 2 Desember 2023.

Ia tak bisa menyembunyikan raut wajah bahagia saat bercerita usai menempati rumah layak huni tersebut. Dirinya tak menyangka dapat bantuan itu. Putrinya Fadilah (23) turut senang saat mendampingi ibunya bercerita.
Dulu ibu dan anak itu setiap bulan harus mengeluarkan uang Rp150 ribu untuk menyewa rumah. Di rumah itu mereka tidur di atas papan. Bangunan rumah berukuran 4x5 meter tersebut juga tak memiliki kamar mandi. Setiap malam mereka tak bisa tidur nyenyak, apalagi bila hujan turun. Pasalnya, rumah yang dihuni itu sering bocor.
"Tetapi sekarang alhamdulillah sudah enak, rumahnya sangat bagus, dan nyaman untuk ditinggal,"kata Zainabon.
Bangunan rumah permanen dengan fasilitas dua kamar, kamar mandi, serta dapur ditambah perabotan seperti spring bed di setiap kamar dan peralatan dapur lengkap memudahkan mereka beraktivitas dengan nyaman.
"Saya bahagia dan berterimakasih pada Medco yang telah mewujudkan impian saya dan keluarga,” katanya.
Baca juga: Medco E&P Malaka bina lima kelompok tani di Aceh Timur
Turut Membangun Desa
Keuchik Desa Alue Ie Mirah, Romi Syahputra mengatakan semenjak perusahaan migas tersebut beroperasi di daerah itu, hingga saat ini pihaknya telah menerima sebanyak tiga unit rumah bantuan. Tak hanya itu, Medco juga cepat tanggap jika terjadi bencana alam yang kerap merusak rumah warga di Desa Alue Ie Mirah.
Dia mengaku, Medco juga kerap merespon permohonan bantuan kelompok tani, dayah, masjid dan menyantuni anak yatim. Selain itu, perusahaan juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan hari-hari besar di Alue Ie Mirah. "Medco turut membantu Pemerintah Gampong lantaran anggaran dana desa yang minim belum mampu menyelesaikan berbagai persoalan desa," kata Romi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Timur, Elfiandi, mengatakan berdasarkan data, di Aceh Timur ada sebanyak 500 unit rumah yang perlu dibangun ulang atau direhabilitasi karena sebagian besar pemilik rumah merupakan kalangan tidak mampu. Kabupaten Aceh Timur memiliki 24 kecamatan dengan 513 desa serta penduduk hampir 500 ribu jiwa.
"Mudah-mudahan bantuan selama ini bisa memberikan semangat bagi masyarakat setempat dengan memiliki rumah yang layak bisa menjadi tempat berkumpul bersama keluarga mereka," kata Elfiandi.
Baca juga: PEMA: Pemanfaatan tangki kondesat Arun tingkatkan PAD Aceh