Banda Aceh, 16/1 (Antara) - Wali Kota Lhokseumawe meminta Majelis Adat Aceh (MAA) berperan besar dalam menjaga kelestarian adat dan budaya di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
"Kami meminta kepada MAA Kota Lhokseumawe lebih berperan menjaga kelestarian adat dan budaya, sehingga budaya tidak tergerus oleh perkembangan zaman," kata Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya di Lhokseumawe, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Lhokseumawe dalam sambutan tertulisnya pada pelantikan pengurus MAA Kota Lhokseumawe periode 2013-2017, di Aula Setdako Lhokseumawe.
Menurut Wali Kota, kelestarian adat dan budaya yang telah berkembang secara turun-temurun di bumi Aceh harus selalu dijaga. Sebab, adat dan budaya merupakan identitas sebuah bangsa.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah kota mengharapkan kepada pengurus MAA Kota Lhokseumawe untuk lebih giat lagi mengembangkan dan menjaga keluhuran budaya yang ada.
"Pengaruh era globalisasi sekarang ini mampu menggeser adat budaya yang telah ada dari generasi ke generasi menjadi terkikis. Inilah yang tidak kita inginkan," kata dia.
Wali Kota menyebutkan budaya yang dilakoni dalam keseharian masyarakat Aceh memiliki nilai-nilai tinggi serta menunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Sebab, lanjut dia, dasar terciptanya adat dan budaya dalam masyarakat Aceh sejak dulu adalah untuk mengatur hidup masyarakat menjadi lebih baik sesuai dengan kodratnya manusia.
Oleh sebab itu, Wali Kota menekankan, adat dan budaya Aceh merupakan sebuah kekayaan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Dan semua itu harus dipertahankan serta dijaga kelestariannya.
Sementara itu, pengurus MAA Kota Lhokseumawe yang dilantik diketuai Tengku Yustedi dan M Nasir Ali sebagai wakil ketua. Pelantikan tersebut dihadiri unsur muspida dan muspika di Kota Lhokseumawe.
Majelis Adat Diminta Berperan Lestarikan Budaya
Kamis, 16 Januari 2014 17:55 WIB