Singkil (ANTARA Aceh) - Kawasan Danau Bungara, Kecamatan Kutabaharu, yang terletak paling ujung timur Kabupaten Aceh Singkil berpotensi untuk dijadikan objek wisata Danau Laut Tawar, sehingga menjadi andalan daerah tersebut.
Camat Kutabaharu, Sofyan kepada wartawan di Singkil, Sabtu menyatakan, Danau Bungara yang masih sangat asri dan kaya akan sejumlah ikan laut itu kini menjadi objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Selain untuk wisata, juga menjadi kawasan mata pencaharian warga nelayan kecil, karena danau seluas kurang lebih 85,6 hektare ini dihuni berbagai macam ikan tawar jenis gabus, gurami, nila, paitan dan baung, bahkan ikan laut dari berbagai jenis (spesies) juga terkadang pindah ke danau ini.
Bahkan, kata penduduk setempat sebuah perahu nelayan yang pernah tenggelam di Danau Bungara, bangkai kapalnya ditemukan di anak laut Singkil Utara.
Informasi tersebut dikatakan saat berlangsungnya acara perlombaan mengkayuh bungki (sampan) di Danau Bungara. Acara perdana atau pertama sekali di danau itu guna memeriahkan Dirgahayu Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-72.
Pantauan perlombaan mengkayuh bungki diikuti 20 tim perahu, satu tim berjumlah 2 orang peserta. Dalam setiap pertandingan peserta perlombaan mengkayuh sebanyak 4 tim berjarak 150 meter dalam bentuk sirkuit lurus di garis batas bentangan tali selebar 10 meter.
Dua tim yang tercepat berhasil meraih bendera di garis finish dan kembali ke awal start dinyatakan menang untuk babak penyisihan selanjutnya.
Antusias masyarakat dari kalangan anak-anak, remaja bahkan para orang tua sekalipun begitu bersemangat, sehingga tangkahan sederhana tempat perahu bersandar banyak dipenuhi penonton lomba yang digelar dua hari berturut-turut 16-17 Agustus 2017.
Sofyan mengatakan, acara mengkayuh bungki begitu sangat antusias diikuti para pemuda, terlebih pemuda dari Kota Subulussalam pun hampir 50 persen mengikuti perlombaan olah raga air itu.
Lebih lanjut Sofyan sangat berharap acara itu dapat terus terlaksana, pada tahun-tahun mendatang. Kepada Pememerintahan setempat ia meminta agar dapat memberdayakan sumber daya alam (SDA) kawasan Danau Bungara karena, danau yang kedalaman airnya mencapai 15 meter ini berpotensi menjadi kawasan objek wisata Danau Laut Tawar.
Dikatakannya, danau ini mempunyai keunikan tersendiri, karena mempunyai tiga pulau kecil yakni Pulau Mangga, Pulau Nenas dan Pulau Cumpeudak (Nangka Hutan).
"Diantara pulau itu, salah satu pulaunya yang bernama Pulau Mangga bergerak-gerak alias berpindah-pindah, karena diduga daratannya tidak sampai ke dasar air," ungkap Sofyan.
Informasi lain yang disampaikan warga, musimnya ikan laut seperti gabu, pari dan kadang hiu di laut pesisir Aceh Singkil, hal yang sama juga dialami dengan Danau Bungara, padahal rasa airnya tawar. Jadi mereka memprediksi ada suatu lobang pusaran air di dasar Danau Bungara yang menembus hingga ke anak laut Singkil Utara.
Artinya, hingga kini belum terdengar kabar penyelam untuk meneliti dasar Danau Bungara yang diduga mempunyai lobang pusaran air menembus Anak Laut Singkil Utara.
Danau ini juga aman damai, belum pernah sekalipun warga atau nelayan yang diterkam buaya. Sewaktu wartawan berjalan-jalan menggitari danau di temani Camat Kutabaharu dan warga setempat, keindahan danau ini masih tampak alami, angin sore yang berhembus sepoi-sepoi membuyarkan lamunan tatkala lalai menyaksikan keindahan alamnya.