Banda Aceh (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh terus berupaya mencegah penggunaan bahan berbahaya pada makanan dan minuman di warung kopi di Aceh, melalui pengujian sampel pangan aman, salah satunya seperti di Kota Lhokseumawe.
Tim Informasi Komunikasi BPOM Aceh Rosihan Maulana Arby, Jumat, mengatakan pengujian pangan aman di Lhokseumawe bekerjasama dengan Satuan Karya Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM) Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Lhokseumawe pada beberapa warung kopi daerah itu.
"Kegiatan ini sangat penting untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak aman. Kami ingin memastikan bahwa setiap warung kopi di Lhokseumawe hanya menyediakan produk yang layak dan aman untuk dikonsumsi,” katanya keterangannya di Banda Aceh.
Baca juga: BPOM permudah UMKM produk pangan di Aceh dapatkan izin edar
Ia menjelaskan intervensi ini merupakan bagian dari inovasi BPOM Aceh, yang dikenal sebagai inovasi Sanger Ureung Aceh, untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan serta minuman yang beredar di tengah masyarakat memang layak edar.
Dalam kegiatan ini, BPOM Aceh bersama Saka POM melakukan pemeriksaan terhadap produk yang dijual di warung kopi serta pengujian sederhana untuk mendeteksi kemungkinan adanya bahan berbahaya seperti formalin atau boraks.
Selain itu, mereka juga memberikan edukasi kepada para pemilik warung terkait pentingnya menjaga keamanan pangan demi keselamatan konsumen.
Kata dia, dalam hasil pengawasan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar warung kopi di Lhokseumawe sudah menjual produk yang mengantongi izin edar.
“Pengujian sederhana yang dilakukan terhadap makanan yang dijual juga mengonfirmasi bahwa produk tersebut aman dan bebas dari bahan berbahaya,” ujarnya.
Rosihan menambahkan bahwa BPOM Aceh berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha di Lhokseumawe dalam menjamin keamanan produk makanan dan minuman.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap para pelaku usaha semakin memperhatikan kualitas dan keamanan produk yang mereka tawarkan," ujarnya.
Baca juga: BPOM lakukan program pangan aman untuk cegah stunting di Simeulue