Banda Aceh (ANTARA) - Pusat Pemberdayaan Disabilitas (PPD) Mitra Sejahtera di Gunung Kidul menyoroti masih minimnya akses edukasi kebencanaan bagi penyandang disabilitas di Indonesia, padahal difabel menjadi prioritas diselamatkan saat terjadi bencana.
"Tetapi edukasi tentang bagaimana agar penyandang disabilitas ini juga mampu menyelamatkan diri masih sangat terbatas," kata Ketua PPD Mitra Sejahtera Gunung Kidul, Andi Joko Prasetyo, di Banda Aceh, Rabu.
Dirinya sangat menyayangkan kondisi ini, apalagi Indeks Risiko Bencana (IRB), terutama di Gunung Kidul masih tinggi, dan jumlah penyandang disabilitas juga banyak mencapai 7.472 orang.
"Gunung Kidul juga memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Yogyakarta, yang semakin memperparah kerentanan terhadap bencana," ujarnya.
Baca juga: Sekda: Kesiapsiagaan bencana perlu membudaya di masyarakat Aceh
Berangkat dari permasalahan itu, PPD Mitra Sejahtera Gunung Kidul akhirnya berinisiatif menghadirkan inovasi baru bernama Inclusive Learning-Disaster (Ilearn-Disaster).
Program ini, berfokus pada home visit untuk anak-anak penyandang disabilitas dengan tujuan membentuk generasi yang cerdas dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Andi menjelaskan, program tersebut sebenarnya menjawab tantangan Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Sejalan di Gunung Kidul yang saat ini melayani 30 anak disabilitas, tetapi paling banyak delapan orang yang bisa datang ke sekolah.
"Sekitar 22 orang lainnya tidak bisa datang ke sekolah karena medan yang sulit atau tidak adanya transportasi yang memadai bagi penyandang disabilitas," ujarnya.
PPD Mitra Sejahtera juga menghadirkan edukasi bencana Ilearn-Disaster melalui gamifikasi papan bergambar yang interaktif. Edukasi kebencanaan ini dibutuhkan penyandang disabilitas selaku kelompok yang paling rentan terkena dampak bencana.
"Saat bencana, keluarga disabilitas biasanya keluar duluan untuk menyelamatkan diri, sedangkan anggota keluarga yang penyandang disabilitas tidak tahu harus berbuat apa, sehingga penting sekali edukasi bencana ini," demikian Andi Joko.
Baca juga: FPRB Aceh bangun komunitas tangguh bencana berkelanjutan
Disabilitas keluhkan akses edukasi bencana di Indonesia minim
Rabu, 9 Oktober 2024 14:30 WIB