Singkil (ANTARA Aceh) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil Sulaiman mengatakan banjir yang melanda tiga kecamatan di daerah itu akibat hujan lebat sejak empat hari terakhir, masih terkendali.
"Situasi wilayah Kabupaten Aceh Singkil saat ini aman-aman saja, untuk tiga kecamatan, yakni Kecamatan Simpang Kanan dan Kecamatan Suro, hanya 3-4 jam saja digenangi banjir akibat luapan sungai," katanya kepada wartawan di Singkil, Sabtu.
Dikatakannya, bisa dikategorikan banjir ini air lewat akibat curah hujan yang terus mengguyur empat hari terakhir ini. Kedalaman hanya sebetis orang dewasa tadi malam, dan sampai saat ini tidak ada warga yang mengungsi.
Air menggenangi di pemukiman masyarakat hanya berlangsung empat jam, mulai Jumat (8/9) pukul 08.00 hingga Sabtu pukul 02.00 WIB, yang sumber banjir kirimannya dari luapan Sungai Pak Pak Bharat.
"Untuk wilayah Singkil banjir yang mulai menggenang yaitu Desa Teluk Rumbia, Rantau Gedang karena situasinya warga setempat bertempat di sekitar daerah aliran sungai (DAS), bila debit air banjir sudah mulai di Desa Ujung Bawang, barulah kita akan siapkan pos pos penanganan bencana, namun saat ini kita masih siap siaga saja," katanya.
Sementara itu jalan lintas menuju dua desa yakni Desa Teluk Rumbia dan Desa Ranto Gedang, warga mulai menggunakan rakit dan sampan, karena genangan air banjir yang melanda sepanjang satu kilometer.
"Kondisi masyarakat kembali banjir, aktivitas sehari-hari menggunakan transportasi sampan sederhana saja," kata Zulkarnaen, warga Teluk Rumbia.
Kemungkinan, kata Zul, banjir kiriman ini akan segera bertambah, karena curah hujan masih terus mengguyur setiap malam dan kedalaman saat ini rata-rata mencapai selutut orang dewasa.
"Air banjir juga tergolong deras salah satu rumah masyarakat ada yang hanyut bergeser. Rumah itu milik Alek warga setempat," ujarnya.
Sementara, akibat hujan sedikitnya 54 hektare lahan pertanian warga Kecamatan Simpang Kanan dan Kecamatan Suro, terendam banjir.
Camat Simpang Kanan Ahmad mengatakan ada 40 hektare lahan pertanian terendam banjir dan hingga kini masih tergenang.
Camat Suro Abdul Manaf juga mengatakan hal yang sama bahwa Desa Bulusema yang terendam banjir tadi malam kedalaman sebetis orang dewasa sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 02.00 dini hari tadi sudah surut.
"Banjir yang berasal dari luapan Sungai Cinendang Sudah surut debit airnya, hanya lahan pertanian warga saja yang kini masih terendam,"ujarnya.
Lanjutnya, lahan persawahan yang terendam sekitar 14 hektare, namun tidak masuk kategori gagal panen, karena bibit semai padi baru ditanam 1,5 bulan yang lalu, jadi tanaman padi dipastikan mampu bertahan hidup," jelasnya.