Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali mengeluarkan rilis terbaru untuk pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Pilkada 2024, dimana pasangan Bustami Hamzah - Fadhil Rahmi Mash berada di bawah Mualem - Dek Fadh.
Dari hasil survei LSI 5-12 November 2024, elektabilitas pasangan nomor urut 1 Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi (Ombus-Syech Fadhil) berada di angka 29,8 persen, sedangkan pasangan nomor urut 2 Muzakir Manaf - Fadhullah (Mualem - Dek Fadh) 45,9 persen.
Meskipun hasil survei tersebut menunjukkan peta elektoral yang dinamis. Tetapi, tim Bustami-Fadhil menyikapi data ini dengan santai dan optimisme besar.
“Kami menghormati hasil survei yang dirilis oleh LSI sebagai bagian dari referensi dinamika politik. Namun, yang menjadi fokus kami adalah bagaimana pasangan Bustami-Fadhil terus meraih kepercayaan masyarakat melalui kerja nyata dan program-program relevan,” kata Juru Bicara Bustami-Fadhil, Hendra Budian, di Banda Aceh, Selasa malam.
Baca juga: Paslon gubernur Aceh janji pemerataan layanan kesehatan hingga pelosok
Hendra mengatakan, tren elektabilitas Bustam-Fadhil sebenarnya meningkat signifikan. Jika merujuk pada perbandingan hasil survei LSI, pada Juli lalu elektabilitas Bustami-Fadhil hanya di angka 13,2 persen, sedangkan survei terakhir hampir menyentuh 30 persen. Maka, ini sebuah akselerasi luar biasa.
“Ini adalah pencapaian luar biasa dalam waktu singkat, yang menjadi bukti bahwa masyarakat Aceh mulai percaya pada visi dan misi yang kami tawarkan,” ujarnya.
Menurut Hendra, salah satu faktor yang mendukung peningkatan elektabilitas ini adalah fokus pasangan Bustami-Fadhil pada program kerja yang konkret dan berdampak langsung.
“Kami menawarkan program yang berbasis kebutuhan masyarakat, mulai dari penguatan ekonomi berbasis UMKM, peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan dayah dan penguatan syariat Islam hingga pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas antar wilayah," katanya.
Ia juga menekankan bahwa pasangan ini tidak menawarkan janji-janji kosong atau program yang bersifat "mercusuar."
Dalam kesempatan ini, Hendra juga menyoroti angka undecided voter yang mencapai 24,3 persen dalam survei LSI terbaru.
Ia mengungkapkan bahwa angka tersebut mencerminkan kegagalan penyelenggara survei dalam menggali aspirasi sesungguhnya dari calon pemilih, terlebih pada rentang waktu kurang dari sebulan dari jadwal pemungutan suara.
“Angka undecided voter sebesar ini menunjukkan rendahnya kualitas enumerator lapangan dalam menggali pilihan responden. Besar kemungkinan sebagian responden tidak berani menyatakan pilihannya, bukan karena belum menentukan pilihan,” katanya.
Dengan angka undecided voters yang menyentuh angka 24,3, Hendra melihat masih ada peluang besar untuk mengkonsolidasikan dukungan dari massa mengambang.
“Kami yakin masyarakat Aceh, khususnya yang belum menentukan pilihan, akan memilih berdasarkan pertimbangan rasional. Pasangan Bustami-Fadhil adalah pilihan terbaik untuk membawa perubahan yang nyata di Aceh,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa tim Bustami-Fadhil telah memperkuat sosialisasi langsung ke masyarakat untuk menyampaikan program kerja mereka secara lebih mendalam.
“Kami hadir di tengah rakyat untuk mendengar keluhan mereka, menyerap aspirasi, dan menawarkan solusi yang relevan,” katanya.
Ia menambahkan, pasangan Bustami-Fadhil memiliki program-program unggulan yang jelas dan terukur, mulai dari pemberdayaan UMKM untuk menciptakan lapangan kerja baru, hingga peningkatan kualitas pendidikan sebagai investasi jangka panjang.
Di bidang infrastruktur, mereka menekankan pentingnya membangun konektivitas antar wilayah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah-daerah terpencil.