"Kalau yang sangat rawan di Kota Banda Aceh tidak ada. Saya jamin tidak ada," kata Wakapolresta Banda Aceh AKBP Satya Yudha Prakasa, di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan AKBP Satya Yudha Prakasa usai menggelar apel pergeseran pasukan di halaman Mapolresta Banda Aceh. Upacara tersebut turut dihadiri Ketua DPRK Kota Banda Aceh, Irwansyah, Ketua KIP dan unsur Forkopimda Banda Aceh.
Dirinya mengatakan, untuk Banda Aceh memang tanpa TPS sangat rawan, tetapi untuk kategori rawan ada sekitar 43 TPS, dan itu lebih kepada faktor demografi hingga kondisi kemiskinan.
Adapun kerawanan itu, kata dia, dilihat dari faktor demografi yaitu kepadatan penduduk, kemudian jumlah kriminalitas di kawasan tersebut.
"Jadi faktornya kepadatan penduduk, jumlah kriminal yang ada di situ, dan faktor-faktor lain seperti angka kemiskinan, sehingga akan menimbulkan di TPS itu rawan," ujarnya.
Satya mengatakan, untuk jumlah personel yang diturunkan pada pengamanan Pilkada serentak Banda Aceh 27 November nanti sebanyak 562 anggota yang bertugas di 758 TPS dalam kawasan Kota Banda Aceh dan sebagian di Kabupaten Aceh Besar (wilayah hukum Polresta).
Pasukan pengamanan Pilkada ini, kata dia, akan bertugas sejak H-2 pemilihan kepala daerah hingga selesainya pleno di tingkat kecamatan. Dan, jika terjadi hal-hal tertentu di lapangan, pengamanan tetap terus berlanjut.
"Seberapa lama pun harinya kita tetap melakukan pengamanan hingga dengan selesai, sampai dengan kotak dan surat suara itu bergeser dari kecamatan ke tingkat Kota Banda Aceh," katanya.
Dirinya menegaskan, Polresta Banda Aceh siap mengamankan pelaksanaan Pilkada dalam tahapan penguatan suara dan perhitungan suara. Karena itu, kepada masyarakat diharapkan untuk datang memilih ke TPS tanpa keraguan.
"Kami jamin aman, dan kami juga berharap kepada masyarakat jangan ragu-ragu untuk datang ke TPS memberikan hak suaranya. Sehingga tingkat partisipan yang diperoleh oleh Kota Banda Aceh tinggi," demikian AKBP Satya Yudha Prakasa.