Banda Aceh (ANTARA) - Ketua DPR Aceh, Zulfadhli meminta kepolisian untuk menjaga netralitasnya di Pilkada Aceh 2024 demi terciptanya suasana yang kondusif, damai dan aman hingga pemungutan suara pada tanggal 27 November 2024 nanti selesai.
“Netralitas Polri jadi indikator penting bagi pesta demokrasi di Aceh. Tentu saja, hal tersebut sebagai komitmen menjaga keberlangsungan perdamaian di negeri ini,” kata Ketua DPR Aceh Zulfadhli, di Banda Aceh, Selasa.
Zulfadhli mengatakan, pihaknya telah menerima sejumlah laporan dari masyarakat terkait dengan tidak netral nya aparat kepolisian di sejumlah daerah.
Tentu saja, lanjut dia, informasi tersebut butuh verifikasi yang mendalam. Hanya saja, isu-isu itu setidaknya sebagai petunjuk bahwa. pentingnya Polri menjaga netralitas di Pilkada Aceh 2024.
“Kami dari lembaga mendengar suara-suara sumbang dari warga soal netralitas itu. Karenanya, harapannya polisi di Aceh tetap tegak lurus pada aturan dan konstitusi,” ujarnya.
Meski demikian, tambah Zulfadhli, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Polri atas peran serta dan kontribusinya dalam memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang tahapan Pilkada di Aceh.
Baca: Polda Aceh kerahkan 1.143 personel amankan pemungutan suara Pilkada
“Tugas-tugas Polri memberikan rasa aman dan nyaman serta menjaga ketertiban masyarakat, aspek pelayanan yang patut kita hormati,” demikian Zulfadhli.
Sebelumnya, Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko mengimbau seluruh personel BKO melaksanakan tugas pengamanan dengan penuh dedikasi dan semangat untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
"Personel BKO yang dikirim ke polres jajaran adalah cerminan dari Polda Aceh. Mudah-mudahan segala upaya yang dilakukan ini mendapatkan hasil yang terbaik untuk kemajuan demokrasi, khususnya di Provinsi Aceh," katanya.
Achmad Kartiko juga mengingatkan seluruh personel Polri di Aceh untuk tetap menjaga netralitas, tidak melakukan intimidasi, serta jangan sekali kali mencoreng nama baik institusi dengan perbuatan menyimpang.
Personel juga diminta bertindak profesional, baik dalam komunikasi dengan masyarakat maupun dalam pelaksanaan tugas. Sebab, kehadiran polisi untuk menjamin dan memberikan rasa aman pada tahapan pemungutan suara di TPS.
"Junjung tinggi integritas, dan pastikan bahwa tugas menjadi ladang ibadah bagi kita semua. Terakhir, tetap koordinasi komunikasi serta bersinergi yang baik antara satuan-satuan tugas, sehingga pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar," tegas Achmad Kartiko.