Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh menyampaikan bahwa La Nina diprediksi akan terjadi pada Maret-Mei 2025, fenomena tersebut ikut mempengaruhi pola curah hujan di wilayah Aceh.
“Pantauan ENSO (El Niño-Southern Oscillation) merupakan kondisi suhu muka laut di Samudera Pasifik yang jaraknya cukup jauh dengan Aceh. Meski begitu, kondisi ini memberikan dampak yang beragam terhadap iklim di Aceh,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Aceh, Muhajir, di Banda Aceh, Jumat.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan analisis data curah hujan periode 1991-2020, selama La Nina, beberapa wilayah di Aceh diprediksi mengalami peningkatan curah hujan sebesar 5 persen hingga 20 persen pada bulan Desember, Januari, dan Februari.
“Sebaliknya, sebagian wilayah lainnya, curah hujan justru berkurang sekitar 5 persen dibandingkan kondisi normal,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengatakan, dampak La Nina terhadap curah hujan di Aceh bervariasi, tergantung pada periode musim dan lokasi geografis.
Mengacu pada kajian dari Deputi Bidang Klimatologi BMKG, pada musim Juni-Juli-Agustus (JJA), hampir seluruh wilayah Aceh mengalami peningkatan curah hujan, kecuali Aceh Utara dan Nagan Raya yang menunjukkan penurunan.
Kemudian, pada musim September-Oktober-November (SON), Sabang dan Aceh Utara mengalami penurunan curah hujan, sementara Aceh Besar dan Nagan Raya mencatat peningkatan signifikan.
Selanjutnya, musim Desember-Januari-Februari (DJF), curah hujan meningkat signifikan di Aceh Utara dan Nagan Raya, tetapi Aceh Besar justru mengalami penurunan.
Lalu, pada musim Maret-April-Mei (MAM), Sabang dan Aceh Utara mencatat peningkatan curah hujan, dengan Aceh Utara mengalami peningkatan signifikan. Di sisi lain, Aceh Besar dan Nagan Raya menunjukkan penurunan curah hujan.
Ia menambahkan, secara spesifik, pada periode Desember hingga Februari (DJF), sebagian besar zona musim (ZOM) di Aceh diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan.
Kecuali, di zona enam (Aceh Tamiang dan sekitarnya), 12 (Aceh Tengah dan sebagian wilayah Aceh Timur), 13 (Aceh Barat Daya dan sebagian Aceh Selatan), dan 15 (wilayah pesisir barat Aceh, termasuk sebagian Aceh Jaya dan Simeulue) yang mencatat tren penurunan.
“La Nina-DJF, persentase curah hujan mengalami peningkatan kecuali ZOM 6, 12, 13 dan 15,” demikian Muhajir.