Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan distributor bahan pokok di Banda Aceh menyatakan persediaan telur untuk kebutuhan masyarakat di Kota Banda Aceh dan sekitarnya mencukupi hingga sepekan ke depan di awal 2025.
"Persediaan telur mencukupi dan pasokan tetap terjaga. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan persediaan telur karena kami terus menjaga pasokannya tetap terjaga," kata H Ramli, pemasok telur ayam, di Banda Aceh, Selasa.
H Ramli mengatakan pasokan telur untuk masyarakat Aceh didatangkan dari Medan, Sumatera Utara. Sedangkan permintaan telur masyarakat Aceh mencapai dua juta butir per hari.
Menyangkut harga, H Ramli menyebutkan ada kenaikan dari Rp47 ribu menjadi Rp54 ribu per papan isi 30 butir. Kenaikan harga biasa terjadi setiap akhir tahun karena permintaan meningkatkan.
"Untuk harga terjadi kenaikan karena permintaan telur dari Pulau Jawa meningkatkan, sehingga peternak di Sumatera Utara lebih mengutamakan permintaan dari Pulau Jawa," kata H Ramli yang juga ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Aceh.
Ia mengatakan selama ini Aceh masih terus ketergantungan pasokan telur dari Sumatera Utara. Dari dua juta butir telur kebutuhan masyarakat di Bumi Serambi Mekah per hari, kurang dari 10 persen dipasok dari peternak lokal, selebihnya dari Sumatera Utara.
Oleh karena itu, H Ramli mengharapkan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota, terutama kepala daerah yang terpilih pada pilkada 27 November 2024, mencari solusi ketergantungan pasokan telur dari Sumatera Utara.
"Kalau terus ketergantungan pasokan dari luar, berapa banyak uang masyarakat Aceh lari ke provinsi lain. Selain itu dampaknya juga terhadap harga, jika permintaan seperti dari Pulau Jawa meningkat, maka harga ikut naik," kata H Ramli.