Singkil (ANTARA Aceh) - Dua unit kapal cepat bersubsidi milik Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang baru tiga bulan dioperasikan mengalami kerusakan, sehingga pelayanan pelayaran Singkil dan ke Pulau Banyak terhenti.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Singkil Edi Hartono kepada wartawan di Singkil, Rabu mengatakan kerusakan dua unit kapal cepat itu akibat salah pemasangan busi yang tidak standar atau SNI pada mesin kapal, sehingga pengapian mesin tidak stabil dan menyebabkan kerusakan pada peston mesin.
"Mekanik kita sudah cek membuka dexel kapal cepat yang terdiri dari 20 tempat duduk penumpang itu. Kerusakan parah hanya pada salah satu kapal, yang satunya lagi tidak begitu signifikan," kata Edi.
Dikatakan, pengadaan kapal cepat yang masing-masing memiliki mesin 400 PK itu bersumber dari dana alokasi khusus(DAK) tahun anggaran 2017 yang keduanya senilai Rp2,4 miliar.
Pemakaian, lanjut Edi, sudah tiga bulan terakhir ini oleh Operator Daswar, rute penumpang Singkil - Pulau Banyak.
"Fungsi kapal cepat rencananya untuk penumpang umum namun belum terjadwal, belum ada regulasi atau peraturan penggunaan kapal subsidi itu karena menunggu perubahan yang rencananya tarif/ongkos per trip rute Singkil - Pulau Banyak maupun sebaliknya Rp100 ribu per orang," jelas Edi.
Kerusakan, sambungnya, sudah dua hari terakhir ini pada saat membawa tamu daerah menuju Pulau Banyak, pada saat berangkat pulang suara mesin tersendat - sendat dan mengganti busi di toko bengkel di Pulau Banyak.
Ketika sampai di Singkil mesin berulah lagi dan ketika diperiksa ternyata perputaran peston mesin alami kerusakan alias jim akibat busi yang tidak standar, katanya.
Edi menyatakan, pihaknya sudah kontak ke distributor kapal di Jakarta untuk datang ke Singkil guna memeriksa kedua kapal cepat itu.
"Ini adalah pengalaman, supaya tidak sembarangan menggunakan spare part lagi, dan tidak sembarang mengganti suku cadang mesin kapal karena bila kapal mengalami kerusakan di tengah laut dapat mengkhawatirkan penumpang," katanya.