Bangkok (ANTARA) - Gempa besar dengan magnitudo 7,7 meluluhlantahkan sebagian besar Myanmar, yang membuatnya sebagai bencana terbesar abad ini.
Junta Myanmar menyatakan jumlah korban tewas akibat gempa kuat di Myanmar pada Jumat waktu setempat bertambah menjadi 694 orang. Sedangkan jumlah korban luka-luka mencapai 1.670 orang.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, mengunjungi daerah yang paling terdampak.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,4 goyang Banda Aceh jelang shalat tarawih
Laporan resmi sebelumnya menyatakan jumlah korban tewas sebanyak 144 orang.
Min Aung Hlaing menginstruksikan pemerintah dan otoritas daerah yang dilanda gempa untuk segera melakukan pencarian dan penyelamatan korban serta tindakan lain yang diperlukan untuk menangani dampak bencana, tulis pernyataan itu.

Gempa dengan magnitudo 7,7 menerjang Myanmar pada Jumat dan getarannya dirasakan di lima negara tetangga, termasuk Thailand.
Jumlah korban tewas di Thailand telah mencapai 10 orang dan pemerintah setempat telah mengumumkan keadaan darurat di Bangkok.
Baca juga: Seratusan pelajar SMA ikuti simulasi mitigasi gempa tsunami
Rusia dan China telah mengirimkan tim penyelamat, dokter, dan peralatan khusus ke Myanmar untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban.
Ia juga meminta bantuan internasional seiring upaya pencarian dan penyelamatan yang terus dilakukan di wilayah terdampak.
Sementara itu, di Thailand, dikabarkan 117 orang terjebak atau dinyatakan hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok runtuh akibat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang berpusat di wilayah Sagaing, Myanmar, pada Jumat.
Menurut Survei Geologi AS (US Geological Survey), gempa pertama diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo hanya dalam jeda 12 menit kemudian.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Junta Myanmar sebut jumlah korban tewas akibat gempa jadi 694