Banda Aceh (ANTARA) - Badan usaha milik negara PT Pelindo Lhokseumawe menyiapkan dua gudang untuk menyimpan bantuan logistik korban banjir setelah dibongkar dari Pelabuhan Krueng Geukueh, Kabupaten Aceh Utara.
General Manager PT Pelindo Lhokseumawe Aulia Rahman di Aceh Utara, Minggu, mengatakan dua gudang tersebut dengan kapasitas ribuan ton dan diharapkan mampu menampung bantuan logistik korban banjir sebelum didistribusikan ke wilayah bencana.
"Ada dua gudang dengan kapasitas ribuan ton yang kami siapkan untuk menampung bantuan korban banjir. Dua gudang yang disiapkan tersebut sebagai bentuk dukungan kami terhadap penanganan banjir di Aceh," katanya.
Baca juga: Masyarakat sipil Aceh minta Presiden tetapkan darurat nasional untuk bencana Sumatera
Adapun dua gudang yang disiapkan yakni satu di area Pelabuhan Krueng Geukueh dan satu gudang lainnya berada di Simpang KKA. Gudang tersebut menjadi tempat penyimpanan sementara bantuan sebelum didistribusikan kepada korban banjir
Auli Rahman menyebutkan Pelabuhan Krueng Geukueh dengan panjang mencapai 240 meter. Pelabuhan memiliki kedalaman yang dapat dilabuhi kapal dengan bobot hingga 40 ribu ton.
Ia mengatakan pihaknya siap menyambut kedatangannya kapal-kapal yang membawa bantuan korban banjir. Ada beberapa kapal di antaranya segera berlabuh di Pelabuhan Krueng Geukueh.
"Kapal tersebut di antaranya Express Bahari membawa bantuan logistik, baik sandang maupun pangan serta obat-obatan. Setelah dari Pelabuhan Krueng Geukueh, kapal tersebut bergerak ke Pelabuhan Kuala Langsa untuk mendiskusikan bantuan serupa," katanya.
Aulia Rahman mengharapkan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak agar proses pengiriman bantuan korban banjir melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dapat berjalan lancar dan bantuan dapat segera didistribusikan.
"Kami juga memberikan pelayanan maksimal terhadap kedatangan kapal-kapal pembawa bantuan korban banjir. Petugas kami siap dalam 24 jam. Apalagi akan ada kapal TNI AL berlabuh di pelabuhan ini membawa bantuan kemanusiaan," kata Aulia Rahman.
Baca juga: Update bencana dari Takengon-Linge, korban ungkap akses jalan terputus dan krisis logistik
