Banda Aceh (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga terus berupaya memaksimalkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji ke Provinsi Aceh kendati kondisi akses darat di provinsi tersebut terbatas akibat dampak bencana alam
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrouqi di Banda Aceh, Kamis, mengatakan pihaknya menggunakan berbagai moda transportasi agar distribusi BBM dan elpiji tersalurkan ke masyarakat di provinsi tersebut.
"Kami terus berupaya memaksimalkan distribusi guna memastikan BBM dan elpiji tersampaikan kepada masyarakat Aceh. Ketersediaan BBM dan elpiji menjadi prioritas kami agar ada rasa aman di masyarakat," katanya.
Baca juga: Pertamina dan BPH Migas awasi distribusi elpiji di Aceh
Fahrouqi menyebutkan tantangan terbesar dalam distribusi BBM dan elpiji ke Aceh adalah jalur darat akibat beberapa jembatan putus dan jalan longsor akibat bencana. Serta terbatasnya mobilitas angkutan dan personel di lapangan yang juga ikut terdampak bencana.
Menyangkut ketersediaan BBM dan elpiji di Provinsi Aceh, Fahrouqi menyebutkan hingga kini mencukupi. Persediaan BBM jenis gasoline seperti pertalite dan pertamax mencapai 844 ribu liter.
Sedangkan solar mencapai 633 ribu serta elpiji sebanyak 319 metrik ton. Persediaan ini kami pantau terus dan diperkuat setiap hari melalui suplai lewat jalur alternatif, baik darat, laut, dan udara," kata Fahrouqi.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mendistribusikan BBM ke wilayah tengah yang terisolir akibat bencana melalui pesawat terbang untuk mendukung pemulihan daerah. Total BBM yang didistribusikan mencapai 22 ribu liter terdiri 14 ribu liter biosolar dam 8.000 liter pertalite.
"Kami juga menyalurkan 3.500 liter BBM untuk kebutuhan masyarakat. Distribusi ke wilayah tengah Provinsi Aceh ini masih terkendala akses karena jalur darat belum sepenuhnya terhubung," katanya.
Fahrouqi menambahkan pihaknya juga mendukung operasi pasar elpiji di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dengan mendistribusikan 20.700 tabung isi tiga kilogram.
Operasi pasar tersebut untuk menjangkau dan pemerataan distribusi elpiji serta mencegah adanya spekulan yang ingin mengambil keuntungan di tengah kepanikan pembelian elpiji masyarakat yang sedang terdampak bencana.
"Untuk pasokan ke Banda Aceh ini, kami menggunakan tiga kapal roro mengangkut truk tangki elpiji. Hingga saat ini, sebanyak 22 truk tangki dengan total 370 ton elpiji dibawa melalui jalur laut ke Banda Aceh," kata Fahrouqi.
Baca juga: Akademisi sebut perlu jalur alternatif distribusi elpiji di wilayah bencana Aceh
