"Abu vulkanik Gunung Sinabung menyebar ke beberapa kabupaten/kota di Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria melalui sambungan telepon seluler dari Kutacane, Aceh Tenggara, Senin.
Ia menjelaskan, material yang dibawa dari erupsi gunung berada di Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara tersebut telah mengarah ke bagian Tengah, dan Barat-Selatan di provinsi paling ujung Utara di Sumatera.
Wilayah terdekat dari Tanah Karo seperti Aceh Tenggara, Gayo Lues, Subulussalam, Aceh Selatan, dan beberapa daerah lainnya dipastikan terdampak debu vulkanik.
Di saat letusan pertama kali terjadi sekitar pukul 08.53 WIB, Gunung Sinabung juga sempat mengalami beberapa erupsi susulan meski frekuensi lebih rendah.
Ia mengatakan, pada saat erupsi pertama terjadi cukup kuat menyemburan awan panas hingga mencapai 5.000 meter lebih dengan tekanan amplitudo mp 120 mm, dan lama gempa terjadi 607 detik.
"Material dan debu vulkanik dibawa angin ke sejumlah wilayah di Aceh, dibanding ke Sumatera Utara. Seperti Kecamatan Babulrahmah, Lawe Sigala-gala, dan Lawe Bulan di Aceh Tenggara," terang dia.
Zakaria melanjutkan, sedangkan jarak luncur sektoral abu vulkanis ke arah Selatan-Tenggara 4.900 meter, dan sektoral Tenggara-Timur 3.500 meter.
"Angin lemah bertiup ke arah Barat-Selatan hingga pukul 13.00 WIB. Untuk itu, kita kepada warga terdampak debu vulkanik agar berdiam diri di rumah. Dampaknya sangat berbahaya," jelasnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tidak ada korban jiwa dan tidak ada tambahan pengungsi, setelah Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara meletus.
"Tidak ada korban jiwa dari letusan Gunung Sinabung," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.