Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Seratusan lebih pengungsi akibat bencana banjir bandang, dan longsor menerjang tiga kecamatan di Aceh Tenggara, kini telah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan material yang terbawa air dengan ketinggian mencapai satu meter ketika banjir terjadi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, kondisi banjir yang sempat mengenangi pemukiman penduduk di tiga desa dengan masing-masing di tiga kecamatan telah surut.
"Warga yang sempat mengungsi di tiga kecamatan, yakni Badar, Ketambe, dan Lauser telah pulang. Kini mereka membersihkan material, seperti lumpur di rumahnya. Jalan lintas nasional Kutacane (Aceh Tenggara) ke Blangkejeren (Gayo Lues), sudah bisa dilalui oleh semua kenderaan," ucapnya.
Ia melanjutkan, instansi terkait setempat juga ikut membantu membersihkan dengan mengerahkan dua unit alat berat dilokasi bekas banjir, dan longsor untuk melakukan normalisasi sungai, jembatan, dan material.
Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara menyebut, terdapat dua rumah unit rusak berat, delapan unit sedang, dan 13 rumah terendam Lumpur di Desa Natam Baru, Badar.
Sedangkan di Desa Kayu Mentangur, Ketambe ada tiga rumah hanyut terbawa banjir, lalu dua unit rumah rusak sedang, dan 21 unit rumah terendam lumpur. Untuk Desa Bun-bun Indah di Lauser terdapat 15 rumah terendam.
Sementara untuk penanganan longsor yang terjadi pada enam desa di Kecamatan Lauser, pihaknya segera menurunkan satu unit alat berat yang direncakan paling lambat besok atau Sabtu, (1/12).
"Jalan desa di Lauser hingga kini belum bisa di lewati oleh semua kenderaan, akibat titik longsor yang banyak. Terputusnya jembatan penghubung antar desa di Bunbun Indah, dan Permata Musara mengakibatkan kenderaan tertentu saja bisa melintasi jalan ini," katanya.
Seperti diketahui, terdapat total delapan desa di tiga kecamatan di Aceh Tenggara diterjang banjir bandang dan tanah longsor akibat tingginya intensitas hujan dalam sepekan terakhir pada Senin, (26/11).
"Dari data terakhir, korban terdampak cuma tiga desa. Masing-masing di Natam Baru 21 keluarga atau 82 jiwa, Kayu Mentangur 26 keluarga dengan 76 orang, dan Bun-bun Indah 15 keluarga atau 58 jiwa," terang Dadek.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, secara umum wilayah di Aceh telah masuki puncak musim hujan hingga awal tahun 2019.
"Wilayah di Aceh telah memasuki musim penghujan. Mulai November, sampai Januari 2019," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Zakaria Ahmad.