Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pembangunan manusia pada hakikatnya merupakan pembangunan yang berbasiskan kebudayaan.

Dia mengatakan pembangunan berbasis kebudayaan merupakan cita-cita kemerdekaan bukan hanya menghadirkan kesejahteraan, tetapi juga tercapainya Indonesia bahagia. "Untuk mencapai tujuan itu, pembangunan secara ekonomi saja tidak cukup, perlu pembangunan yang lebih komprehensif dan secara mendasar menyentuh dimensi manusianya," kata Muhadjir saat pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan dalam menghidupkan kreativitas dan keanekaragaman ekspresi budaya, maka diperlukan ruang interaksi yang inklusif.

"Tidak ada keanekaragaman budaya tanpa interaksi yang melibatkan semua golongan. Agar tetap menjaga semangat inklusif dan kebhinekaan, interaksi ini harus diberi ruang. Di sinilah Pekan Kebudayaan Nasional memainkan peranan penting," kata dia.

Dia mengatakan Indonesia memiliki begitu banyak kekayaan budaya dan aneka inisiatif budaya yang baik dari para pelaku di lapangan.

Namun, kerap kali kita kurang mengolahnya secara optimal sehingga potensi kekuatan itu terserak dan inisiatif-inisiatif yang sudah bermunculan tidak dapat bertahan lama.

"Tugas kita yang paling mendesak hari ini adalah mengkonsolidasi kekuatan budaya itu, mengkapitalisasinya sehingga menjadi kekuatan nasional," kata dia.

Menurut dia salah satu langkah terpenting dalam hal ini adalah membangun keterhubungan antara ekspresi dan inisiatif budaya dari seluruh pelosok Tanah Air.

Kita butuh gerakan budaya yang terpadu, tidak tercerai berai. Apa yang kita butuhkan, singkatnya, adalah sebuah jaringan kerja kebudayaan, sebuah wadah tempat semua pelaku dan pemangku kepentingan dapat terlibat dalam upaya memajukan kebudayaan Indonesia.

"Pekan Kebudayaan Nasional adalah wadah yang dibangun secara berjenjang dari Pekan Kebudayaan Daerah di tiap-tiap kabupaten/kota dan provinsi, Pekan Kebudayaan Nasional merupakan perhelatan budaya terbesar yang kita miliki saat ini," kata dia.*
 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019