Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengatakan, Gerindra meminta posisi menteri bukanlah hal yang memalukan karena itu merupakan bentuk kontribusi membangun negara.

"Kita minta tiga, ngapain kita malu-malu wong kita untuk bangun negara dengan program dan ide-ide yang cerdas, kecuali nyuri baru malu," kata Arief Poyuono saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Menempatkan kader Gerindra dalam struktur kabinet, katanya, merupakan bentuk keseriusan Gerindra membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menuntaskan visi misi pembangunan negara lima tahun ke depan.

Baca juga: Minta jatah menteri, sebaiknya Gerindra istikamah oposisi

"Kita kan membantu negara diajak koalisi, lah ya kita minta dong menterinya dan beberapa kepala badan," kata dia.

Setidaknya, Gerindra, menurut dia, meminta untuk posisi menteri ekonomi, SDM dan menteri pertanian kepada Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Pengamat sebut tak etis oposisi minta jatah menteri

"Karena kita kan menyodorkan program (karena itu kita minta menteri), kita juga sodorkan program ketenagakerjaan dan iklim investasi," katanya.

Menurut Arief, percuma saja Gerindra berkoalisi kalau tidak bisa ikut serta mengurus negeri, sementara mereka telah ikut satu perahu dengan pemerintah Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Gerindra minta jatah menteri, Fraksi NasDem sebut yang kalah dalam demokrasi harus ksatria

"Ya kalau ada apa-apa kita yang kena, kita berada dalam koalisi, buat apa koalisi kalau tidak dapat mengurus negeri secara langsung," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019