Warga Desa Mata Ie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menemukan sebatang Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum) yang tumbuh di kebun di kawasan Pengunungan Lubok Teumanggong, Desa Babahlung, Kecamatan Blangpidie.

Mantan Kepala Desa Babahlung, Tgk Fhakrijal dihubungi Antara di Blangpidie, Selasa, mengatakan, pegunungan Lubok Teumanggong tersebut merupakan kawasan  lahan kebun masyarakat yang berjarak sekitar tiga kilometer dari irigasi Krueng Susoh di Kuta Tinggi.

Baca juga: Harapan warga Lama Muda Abdya dibangun jalan aspal terwujud

"Saya mengetahui adanya temuan Bunga Bangkai itu setelah melihat fotonya pada akun media sosial milik Rafli, warga Desa Mata Ie, Kecamatan Blangpidie, Senin (21/10). Jadi, kapan ditemukan saya belum tahu,” ujar Tgk Fhakrijal.
Rafli tergambar bersama Bunga Bangkai yang ditemukannya di pegunungan Lubok Teumanggong, Desa Babahlung, Blangpidie, Abdya, Senin (21/10/2019) ANTARA/HO

Menurut Fhakrijal, untuk menuju lokasi Bunga Bangkai di kawasan kebun masyarakat di pegunungan Lubok Teumanggong tidak begitu mudah, sebab dari jalan produksi harus melintasi lagi tebing-tebing yang curam karena keberadaannya dalam kawasan semak belukar.

Baca juga: Pengelola kapal tanker dari Jakarta tinjau KEK halal Barsela

"Bunga itu saya temukan pada Minggu (20/10) di lahan kebun masyarakat yang sudah tumbuh semak belukar. Kebun yang tumbuh bunga tersebut bersebelahan dengan kebun saya," ujarnya warga Desa Mata Ie, Rafli saat dihubungi wartawan.

"Saat itu saya bersama dengan seorang teman sedang beraktifitas di kebun, tiba-tiba kami mencium aroma bangkai binatang mati. Saya penasaran lalu saya mengajak teman untuk menuluri aroma busuk itu," ujarnya lagi.

Setelah melakukan penulusuran, akhirnya dua warga tersebut menemukan bunga bangkai raksasa tumbuh setinggi satu meter lebih pada tanah miring di kebun milik masyarakat lain berdekatan dengan kebun Rafli.

"Hari Minggu itu saya tidak bawa hanphone makanya hari Senin saya bersama anak saya balik lagi ke kebun itu untuk mengambil foto dukumentasi, karena bunga itu jarang kita temui," ujar Rafli.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019