Ratusan warga di sejumlah gampong (desa) di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, masih mengungsi di masjid dan meunasah akibat banjir melanda kepulauan di Samudra Hindia tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue Ali Hasyimi yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa, menjelaskan, selain di pengungsian, warga juga sudah ada yang kembali membersihkan rumah mereka.

"Ratusan warga masih mengungsi di beberapa tempat. Begitu juga warga lainnya, sudah ada yang kembali setelah banjir surut. Warga yang bertahan di pengungsian belum bisa kembali karena rumah mereka masih tergenang," kata Ali Hasyimi.

Banjir melanda Pulau Simeulue terjadi pada Senin (21/10). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, masyarakat dari sejumlah desa sempat mengungsi ke tempat lebih tinggi.

Banjir terjadi akibat luapan sungai menyusul hujan deras melanda pulau berjarak sekitar 100 mil laut dari pesisir pantai barat Provinsi Aceh. Sejumlah desa yang dilanda banjir di antara Desa Lebam Hulu, Desa Dihit, dan Desa Inor.

Pemerintah Kabupaten Simeulue telah menyalurkan bantuan masa panik di antaranya mi instan, beras, dan nasi bungkus kepada korban banjir di daerah yang pernah jaya dengan komoditas cengkih di era tahun 1980-an tersebut.

"Saat ini murid SD yang masih diliburkan karena sekolahnya terendam banjir, namun kini telah dibersihkan oleh aparat pemerintahan dan masyarakat," kata Ali Hasyimi menjelaskan.

Ali Hasyimi menjelaskan banjir tersebut merupakan terparah melanda Pulau Simeulue dalam beberapa tahun terakhir. Tahun-tahun sebelumnya, Pulau Simeulue jarang terjadi banjir.

"Kami mengimbau masyarakat yang bermukim di pinggiran sungai agar waspada terutama di musim penghujan seperti sekarang ini. Banjir luapan sungai bisa secara tiba-tiba jika hujan desas di hulu," kata Ali Hasyimi.

Selain itu, Ali Hasyimi juga mengingatkan masyarakat Pulau Simeulue mewaspadai cuaca ekstrem dan anomali cuaca seperti yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. 

"Bisa saja sepintas dilihat cuaca cerah, namun tiba-tiba membentuk awan hitam yang dipastikan hujan akan turun. Ini yang harus diwaspadai, terutama masyarakat di daerah aliran sungai," kata Ali Hasyimi.
 

Pewarta: Azhari

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019