Bupati Simeulue Erly Hasyim mengimbau masyarakat di daerahnya untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem guna meminimalkan dampak jika terjadinya bencana banjir, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi.

"Kami mengimbau masyarakat waspada dengan kondisi cuaca ekstrem, sebagai upaya bersama mengurangi risiko jika terjadi bencana alam, misalnya banjir, tanah longsor dan angin kencang yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba," kata Erly Hasyim saat dihubungi dari Banda Aceh, Provinsi Aceh, Rabu.

Bupati menjelaskan, pascabanjir yang sempat merendam sejumlah desa di Simeulue, aktivitas masyarakat kembali normal dan warga yang sebelumnya sempat mengungsi kini telah kembali ke rumahnya masing-masing.

Sebelumnya, ratusan warga di sejumlah gampong (desa) mengungsi di masjid dan meunasah (musala) akibat banjir yang melanda kepulauan tersebut pada Senin (21/10).

"Kalau kemarin, masyarakat di sejumlah desa itu mengungsi di beberapa tempat, namun karena banjir mulai surut, kini mereka sudah kembali membersihkan rumah mereka masing-masing," kata Erly Hasyim.

Banjir akibat luapan sungai setelah hujan deras melanda pulau berjarak sekitar 100 mil laut dari pesisir pantai barat Provinsi Aceh itu pada Senin (21/10) menerjang Desa Lebam Hulu, Dihit dan Inor.

"Kami telah menangani semua keadaan sebagai dampak dari banjir kemarin. Ada jembatan, dan jalan, semuanya telah diperbaiki, serta pengungsi sudah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing," kata Bupati Simeulue Erly Hasyim.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019