Pelaksana tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta perusahaan minyak dan gas (migas) yang beroperasi di provinsi itu melibatkan perusahaan lokal dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa.

"Kami telah meminta kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS melibatkan perusahaan lokal untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa, sehingga keberadaan perusahaan migas juga dapat menggerakkan ekonomi lokal," kata Nova di AAC Dayan Dawood Darussalam, Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato tertulis dibacakan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur di sela-sela membuka Vendor Day yang digagas oleh Badan Pengelola Migas Aceh (BMPA) dan perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas Aceh.

Ia menjelaskan perusahaan yang masuk dalam daftar KKKS tersebut merupakan perusahaan besar yang telah malang melintang dalam bisnis Migas dunia dan sistem kerja profesional.

Menurut dia, dalam sistem pengadaan barang dan jasa, setiap komponen barang/jasa yang dibutuhkan perusahaan tersebut memiliki standar di atas rata-rata karena kerja di bidang migas bersifat jangka panjang, serta membutuhkan energi dan ketelitian yang tinggi.

"Jika sistem pengadaan barang dan jasa tidak berjalan dengan baik, sudah tentu kegiatan operasi hulu yang mereka jalankan bisa terganggu, mereka sangat selektif dalam memilih perusahaan supplier sebagai mitra kerja mereka," katanya.

Ia berharap perusahaan-perusahaan yang ada di Aceh, jika ingin menjadi bagian dari mitra kerja KKKS, harus bisa menyesuaikan diri dengan sistem kerja profesional tersebut.

"Prinsip-prinsip mendasar dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa yaitu efisien, efektif, jujur, terbuka dan bersaing, akuntabel, adil dan tidak diskriminatif, mesti benar-benar dapat dijalankan dengan baik. Semuanya harus transparan dan kompetitif serta bebas dari intervensi," katanya.

Nova mengatakan sebagai pihak yang mendorong untuk pemanfaatan vendor lokal, dirinya berharap perusahaan penyedia barang dan jasa di Aceh dapat memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya.

"Pahami dan terapkan dengan baik prinsip-prinsip pelayanan barang dan jasa itu, sehingga vendor lokal siap tampil sebagai mitra utama untuk pemenuhan kebutuhan operasional KKKS di daerah ini dan kehadiran usaha migas akan mampu menghadirkan dampak ekonomi di berbagai sektor," katanya.

Ia menyebutkan saat ini, terdapat 11 wilayah kerja aktif migas di Aceh, di mana dua blok di antaranya, yakni Blok A dan Blok B telah berproduksi. Tiga blok lainnya dalam fase pengembangan, sedangkan sisanya masih dalam tahap eksplorasi.

Dalam kegiatan yang turut dirangkai dengan pemberiaan penghargaan kepada vendor dari KKKS tersebut turut dihadiri Plt Kepala BPMA, Azhari Idris, Perwakilan KKKS, vendor dan Wakil Rektor IV Unsyiah, Hizir dan sejumlah pejabat perusahaan BUMN.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019