Sebanyak seratusan aparatur desa di Kabupaten Aceh Tengah mengikuti kegiatan yang membahas Rembuk Literasi Informasi bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh di Takengon, Kamis (7/11).
Kegiatan yang mengusung tema “saring sebelum sharing” tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Tengah, Karimansyah Idris.
Dalam arahannya, Sekda meminta kepada aparatur desa di Aceh Tengah untuk menyebarkan informasi-informasi yang bermanfaat kepada masyarakat sebagai upaya mencegah radikalisme.
“Beri informasi-informasi dalam semangat nasionalisme, karena nasionalisme adalah sikap kecintaan kita pada negara,” kata Karimansyah saat membuka acara “Rembuk aparatur Kelurahan dan Desa Tentang Literasi Informasi Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh".
Karimansyah menyebutkan, informasi yang salah dapat mengarahkan pada tindakan salah, apalagi salah dalam memahami agama dapat melahirkan sikap radikal yang cenderung dekat dengan kekerasan dan teror.
“Ketika sudah terjadi radikal, teror dan kekerasan maka banyak energi diperlukan untuk memperbaikinya,” jelas Karimansyah.
Untuk itu, ia mengatakan sangat perlu upaya-upaya pencegahan dilakukan seperti menyosialisasikan informasi-informasi yang benar, menjaring informasi dari medsos secara bijak dan tidak langsung menerima informasinya secara mentah.
“Inilah harus disosialisasikan kepada masyarakat, aparatur Desa harus menyampaikan imformasi-informasi yang bermanfaat,” terangnya.
Acara tersebut diisi narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat Kolonel (Mar) Wahyu Herawan dan Ketua Program Studi Vokasi Komunikasi Dr Devie Rahmawati, M.Hum, CPR, Kepala Bidang Media FKPT Aceh, Arif Ramdan MA.
Adapun para peserta berasal dari aparatur desa dan kelurahan seperti babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, unsur Humas Polres, Kodim, Pemkab, wartawan dan pegiat sosial media di Kabupaten Aceh Tengah. Turut hadir juga Ketua FKPT Aceh Prof M Hasbi Amiruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Kegiatan yang mengusung tema “saring sebelum sharing” tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Tengah, Karimansyah Idris.
Dalam arahannya, Sekda meminta kepada aparatur desa di Aceh Tengah untuk menyebarkan informasi-informasi yang bermanfaat kepada masyarakat sebagai upaya mencegah radikalisme.
“Beri informasi-informasi dalam semangat nasionalisme, karena nasionalisme adalah sikap kecintaan kita pada negara,” kata Karimansyah saat membuka acara “Rembuk aparatur Kelurahan dan Desa Tentang Literasi Informasi Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh".
Karimansyah menyebutkan, informasi yang salah dapat mengarahkan pada tindakan salah, apalagi salah dalam memahami agama dapat melahirkan sikap radikal yang cenderung dekat dengan kekerasan dan teror.
“Ketika sudah terjadi radikal, teror dan kekerasan maka banyak energi diperlukan untuk memperbaikinya,” jelas Karimansyah.
Untuk itu, ia mengatakan sangat perlu upaya-upaya pencegahan dilakukan seperti menyosialisasikan informasi-informasi yang benar, menjaring informasi dari medsos secara bijak dan tidak langsung menerima informasinya secara mentah.
“Inilah harus disosialisasikan kepada masyarakat, aparatur Desa harus menyampaikan imformasi-informasi yang bermanfaat,” terangnya.
Acara tersebut diisi narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat Kolonel (Mar) Wahyu Herawan dan Ketua Program Studi Vokasi Komunikasi Dr Devie Rahmawati, M.Hum, CPR, Kepala Bidang Media FKPT Aceh, Arif Ramdan MA.
Adapun para peserta berasal dari aparatur desa dan kelurahan seperti babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, unsur Humas Polres, Kodim, Pemkab, wartawan dan pegiat sosial media di Kabupaten Aceh Tengah. Turut hadir juga Ketua FKPT Aceh Prof M Hasbi Amiruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019