Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar zikir bersama dan menyatuni yatim piatu dalam rangka milad GAM ke-43 tahun 2019, Rabu (4/12).

Acara yang berlangsung di kantor Komite Peralihan Aceh (KPA) 013, Desa Geulempang Payong, Kecamatan Blangpidie, dimulai sejak  pukul 08.30 hingga selesai sekira pukul 12.30 WIB berjalan lancar aman dan tertib.

Baca juga: KPA Aceh Jaya cabut larangan pengibaran bendera Bulan Bintang, ada apa?

Selain sejumlah mantan petinggi kombatan GAM, dalam acara tersebut hadir juga unsur pimpinan DPRK Abdya Nurdianto dan Hendra Fadli, serta  mantan Ketua  DPRK Zaman Akli, Romi Syahputra dan para PNS daerah setempat.

Ketua KPA 013/PA Abdya, Tengku Abdurahman Ubit di sela-sela acara mengatakan milad GAM ke-43 ini merupakan hasil perjuangan mantan-mantan kombatan sehingga akhirnya dilakukan perdamaian melalui Momerandum Of Understanding (MoU) Helsinki Finlandia, tanggal 15 Agustus 2005.

"Saya mengimbau kepada saudara-saudara agar tidak terprovokator oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, seperti contoh kita lihat di media sosial baik Youtube, WhatsAp dan media sosial lainnya dengan menyebar video-video yang ingin menghancurkan perdamian di bumi Aceh demi kemenangan pribadinya sendiri,” katanya.

Menurutnya, KPA/PA 013 Abdya akan tetap menjaga dan menghormati hasil perdamaian yang sudah disepakati di Helsinki, sehingga  anggota KPA/PA Abdya tidak ada perintah dari pusat untuk menaikkan bendera Bulan Bintang pada perayaan milad GAM ke-43.

"Makanya kami di Abdya tidak mengibarkan bendera bulan bintang dengan tujuan untuk saling menghormati,” jelas Ketua Abdurahman Ubit.

Sementara itu salah seorang kader KPA/PA 013 Abdya, Zaman Akli meminta Pemerintah tingkat Pusat untuk konsisten dan konsekwen terhadap upaya-upaya realisasi butir-butir perjanjian MoU Helsinki.

"Artinya tidak berdalih dan berkilafiyah apapun yang sudah termaktub dan sudah pernah disepakati di Helsinki, dan itu merupakan harapan kami semua agar butir-butir MoU bisa direalisasikan, sehingga perdamaian di bumi Aceh bisa terjaga sepanjang massa,” katanya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019