Komite Peralihan Aceh (KPA) Kabupaten Aceh Barat meminta kepada pemerintah pusat agar segera merealisasikan seluruh butir-butir perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bersama Pemerintah Republik Indonesia terkait kesepahaman bersama yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki, Finlandia pada tanggal 15 Agustus 2005.

"Sampai saat ini, pemerintah pusat belum seluruhnya merealisasikan kesepahaman bersama terkait perdamaian Aceh, kami berharap seluruh butir perjanjian agar segera direalisasikan sesuai dengan kesepakatan bersama sejak tahun 2005 lalu," kata juru bicara KPA Aceh Barat Yussan didampingi Pengurus/Pimpinan KPA Aceh Barat, Ova Mua Nadi di Meulaboh, Rabu.

Baca juga: Peringatan Milad GAM ke-43 di Lhokseumawe berjalan kondusif

Hal ini disampaikan dalam peringatan hari ulang tahun (Milad) ke-43 tahun Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dipusatkan di Kantor KPA Aceh Barat di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Ada pun realisasi butir MoU yang sampai saat ini belum direalisasikan, kata dia, seperti lambang dan bendera Aceh, hak mantan kombatan untuk mendapatkan pekerjaan, mengatur suku bunga sendiri, pinjaman luar negeri, soal politik, Pilkada serta aneka butir perjanjian lainnya.

Baca juga: Mantan kombatan GAM Abdya santuni anak yatim

Untuk itu, KPA berharap pemerintah pusat agar benar-benar merealisasikan kesepakatan tersebut sehingga perdamaian di Aceh dapat terus terawat dengan baik, dan kesejahteraan masyarakat Aceh paskakonflik bersenjata benar-benar dapat bangkit.

Sementara itu, Pengurus/Pimpinan Komite Peralihan Aceh (KPA) Aceh Barat Ova Mua Nadi mengakatan saat ini perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tidak lagi menggunakan senjata, melainkan berjuang melalui partai politik lokal dan duduk di parlemen.

Ia mengakui, perjuangan yang dilakukan para wakil rakyat di lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Aceh (DPRA) maupun di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) di kabupaten/kota di Aceh, semata-mata untuk memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan seluruh masyarakat di Aceh, katanya.

Sementara itu, perayaan Milad (Hari Ulang Tahun) ke-43 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kabupaten Aceh Barat juga diperingati di kawasan Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat. 

Kegiatan tersebut juga diisi dengan zikir Maulid Nabi Muhammad SAW, santunan anak yatim dan korban konflik, serta tausiyah agama.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019