Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh menggelar pameran foto kebencanaan, sebagai upaya mengedukasikan masyarakat dalam rangka memperingati 15 tahun tsunami Aceh di Museum Tsunami Aceh.

"Ini merupakan agenda tahunan PFI Aceh yang bekerjasama dengan BPBA, pameran ini juga mengingatkan kita untuk tidak lupa dengan kejadian yang meluluhlantakkan Aceh, kini kita harus lebih bersiap diri untuk itu,” kata Ketua PFI Aceh Bedu Saini di Banda Aceh, Jumat.

Kegiatan itu dilakukan atas kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), dengan mengangkat tema pameran foto "Tanah Retak" yang berlangsung mulai 13-15 Desember 2019.

Bedu menyebutkan dalam pameran tersebut  PFI Aceh menampilkan 61 karya foto seluruh pewarta foto di Aceh. Termasuk foto milik dirinya sendiri pada saat hari peristiwa tsunami Aceh 26 Desember 2004 lalu.

Menurut dia tema "Tanah Retak" yang diambil untuk mengingatkan bahwa Aceh salah satu daerah yang rawan akan bencana. 

"Foto yang dipamerkan juga terkait semangat kebangkitan warga Aceh pasca tsunami," katanya.

Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi mendukung kegiatan pameran foto kebencanaan itu dan berharap pameran ini sebagai bentuk sikap "melawan lupa" dari masyarakat Aceh terhadap bencana tsunami yang maha dahsyat 15 tahun silam.

"Daratan Aceh pernah bergetar kuat, meruntuhkan pondasi-pondasi di atasnya menghantarkan ombak gergasi yang merenggut nyawa ratusan ribu warga,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia peristiwa itu menjadi pelajaran berharga untuk menyadarkan bahwa daratan Aceh adalah daerah yang rawan bencana. 

“Kini kita bangkit. Berdiri tegak menguatkan literasi dan mitigasi bencana kali ini kita lakukan dengan mengadakan pameran foto kebencanaan "Tanah Retak" temanya,” katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019