Pemerintah Aceh membuka posko komunikasi guna memudahkan pemantauan informasi dengan mahasiswa Aceh yang terisolir di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, virus Corona.

Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdul Gani mengatakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah menginstruksi kepada seluruh pejabat Aceh untuk siaga satu, terkait penyebaran virus Corona di Wuhan, China. 

"Plt Gubernur Aceh telah mengambil kebijakan terkait dengan wabah virus Corona yang bersumber di Wuhan, China, dengan mengintruksikan kepada seluruh penjabat Aceh untuk siaga satu mengingat ada mahasiswa Aceh yang sedang berada di Wuhan," kata di Banda Aceh, Minggu.

Dia menyebutkan posko itu dibuka untuk mempermudah jalinan komunikasi Pemerintah Aceh dengan mahasiswa di China, yang khususnya Wuhan. Posko itu berpusat di Dinas Sosial Aceh dan Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta.

Kata dia, Plt Gubernur Aceh telah menunjuk asisten dua Pemerintah Aceh Teuku Ahmad Dadek sebagai koordinator tim percepatan penanggulangan wabah Corona di China, mengingat ada mahasiswa Aceh berada di China.

Anggota tim percepatan itu yakni Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif, Kepala Pelaksana BPBA Sunarwadi serta Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi. Dan Plt Gubernur Aceh meminta para pejabat itu untuk siaga satu.

"Pemerintah Aceh juga memastikan bahwa logistik masyarakat Aceh di Wuhan bisa terjamin. Jika ada kesempatan untuk evakuasi maka kita harapkan mereka segera dikeluarkan dari sana," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan keterangan dari Alfi, salah seorang mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan, bahwa ada sebanyak 12 mahasiswa Aceh masih dalam kondisi teriosilr di Wuhan. 

"Sebanyak 12 mahasiswa Aceh itu dibawah pantauan Pemerintah Aceh, dan akan mendukung kebutuhan logistik mereka. Alfi juga menyampaikan pesan kepada keluarga di Aceh agar tetap tenang dan mereka juga semuanya dalam keadaan sehat," katanya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020