Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar menelepon langsung seorang mahasiswi Gayo di China untuk memastikan kepulangannya ke Tanah Air guna menghindari wabah virus corona.
Mahasiswi tersebut adalah Fiqhi Nahdiah yang sedang menempuh pendidikan di Zhejiang Normal University di Kota Jinhua, Provinsi Zhejiang, China.
Fiqhi Nahdiah sudah berada di China sejak September 2019 untuk kuliah di jurusan comparative education dan tinggal di asrama Qiming Dormitory 7 Building, Zhejiang Normal University.
Baca juga: RSUCM Aceh Utara sosialisasi pencegahan virus corona
Mahasiswa ini berencana untuk pulang sementara ke Takengon Aceh Tengah karena kekhawatiran terhadap wabah virus corona yang melanda China saat ini.
Untuk memastikan kepulangannya, Bupati Shabela Abubakar menghubungi langsung Fiqhi Nahdiah via seluler, Rabu.
Baca juga: TNI-AU siagakan tiga pesawat evakuasi WNI di China
Shabela menanyakan beberapa hal terkait kondisi mahasiswi ini di sana dan memastikan biaya kepulangannya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Aceh Tengah.
"Berapa biayanya nanti kita tanggulangi. Dan untuk kembali ke Tiongkok nanti kita biayai juga, ya," kata Shabela Abubakar dalam percakapannya dengan Fiqhi Nahdiah.
Baca juga: Korban tewas virus corona China capai 132 orang
Bupati ini juga menanyakan tentang ketersediaan bahan makanan yang dimiliki Fiqhi Nahdiah saat ini di asramanya.
Menjawab itu Fiqhi Nahdiah mengatakan bahwa dia masih memiliki ketersediaan yang cukup untuk bahan makanan dan tidak kekurangan selama wabah corona menghebohkan China.
"Kebetulan saya sendiri itu tanggal 21 Januari sudah sempat nyetok makanan. Jadi dari tanggal itu sampai sekarang kegiatannya cuma masak di asrama aja, tidak keluar buat cari makanan, jadikan lebih higienis juga Pak," tutur Fiqhi Nahdiah kepada Shabela Abubakar.
Mahasiswi ini mengatakan akan pulang ke Aceh Tengah pada 2 Februari mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Mahasiswi tersebut adalah Fiqhi Nahdiah yang sedang menempuh pendidikan di Zhejiang Normal University di Kota Jinhua, Provinsi Zhejiang, China.
Fiqhi Nahdiah sudah berada di China sejak September 2019 untuk kuliah di jurusan comparative education dan tinggal di asrama Qiming Dormitory 7 Building, Zhejiang Normal University.
Baca juga: RSUCM Aceh Utara sosialisasi pencegahan virus corona
Mahasiswa ini berencana untuk pulang sementara ke Takengon Aceh Tengah karena kekhawatiran terhadap wabah virus corona yang melanda China saat ini.
Untuk memastikan kepulangannya, Bupati Shabela Abubakar menghubungi langsung Fiqhi Nahdiah via seluler, Rabu.
Baca juga: TNI-AU siagakan tiga pesawat evakuasi WNI di China
Shabela menanyakan beberapa hal terkait kondisi mahasiswi ini di sana dan memastikan biaya kepulangannya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Aceh Tengah.
"Berapa biayanya nanti kita tanggulangi. Dan untuk kembali ke Tiongkok nanti kita biayai juga, ya," kata Shabela Abubakar dalam percakapannya dengan Fiqhi Nahdiah.
Baca juga: Korban tewas virus corona China capai 132 orang
Bupati ini juga menanyakan tentang ketersediaan bahan makanan yang dimiliki Fiqhi Nahdiah saat ini di asramanya.
Menjawab itu Fiqhi Nahdiah mengatakan bahwa dia masih memiliki ketersediaan yang cukup untuk bahan makanan dan tidak kekurangan selama wabah corona menghebohkan China.
"Kebetulan saya sendiri itu tanggal 21 Januari sudah sempat nyetok makanan. Jadi dari tanggal itu sampai sekarang kegiatannya cuma masak di asrama aja, tidak keluar buat cari makanan, jadikan lebih higienis juga Pak," tutur Fiqhi Nahdiah kepada Shabela Abubakar.
Mahasiswi ini mengatakan akan pulang ke Aceh Tengah pada 2 Februari mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020