Banda Aceh, 25/5 (Antaraaceh) - Gubernur Aceh Zaini Abdullah melakukan kunjungan ke sejumlah negara kawasan Timur Tengah dan Eropa untuk menawarkan potensi investasi yang bisa dilakukan investor asing di provinsi itu.
"Kunjungan kerja gubernur ke beberapa negara di Timur Tengah dan Eropa itu bertujuan untuk membicarakan investasi di Aceh," kata Kepala Biro Humas Setda Aceh Murthalamuddin di Banda Aceh, Minggu malam.
Rangkaian kunjungan kerja lebih dua pekan yang dimulai 25 Mei 2014 itu didampingi antara lain Ketua DPR Aceh Tgk Hasbi Abdullah dan Kepala BKPMD Aceh.
Murthalamuddin, menjelaskan di Uni Emirat Arab, gubernur akan mengadakan pertemuan dengan Mudabala Investment atau BUMN Adu Dhabi.
"Selain membahas investasi sektor minyak dan gas serta investasi energi terbarukan, gubernur juga akan mengadakan pertemuan dengan CEO Dubai Port dalam rangka kerja sama operator pelabuhan bebas Sabang," kata Karo Humas menjelaskan.
Selanjutnya, Zaini memenuhi undangan gubernur Istanbul Turki untuk membahas kerja sama "sister province" dan pelabuhan Istanbul dengan Grup Hemin Hetay Turkey.
Mereka akan menggarap potensi Geothermal Aceh yang berada di Kabupaten Pidie dan Gayo Lues. Rencana investasi Grup Hemin Hetay ini sudah mendapat persetujuan dari Pemerintah Aceh dan bupati tersebut.
Kemudian, gubernur akan berkunjung ke Jerman, membahas lanjutan percepatan pelaksanaan pembangunan sejumlah rumah sakit melalui dana Soft Loan KFW.
"Juga membahas dan menjelaskan Geothermal Seulawah serta ekosistem Leuser yang telah mendapatkan 80 juta euro dari Pemerintah Jerman melalui Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Aceh," kata Murthalamuddin.
Selain itu, gubernur juga melakukan pertemuan dengan BUMN Pabrik Kertas Sweden (Sveaskog). Pertemuan itu untuk percepatan pembangunan kembali hutan pinus dan pembangunan pabrik kertas di Aceh bersama Floresta asal Finlandia/Inggris.
Murthalamuddin juga menjelaskan gubernur akan bertemu pejabat Swedia dan Kedutaan Besar Indonesia untuk membahas rencana kerjasama dalam bentuk "City Green Energy" Kota Banda Aceh dan isu lainnya.
"Model investasi yang dikembangkan oleh BKPMD Aceh adalah Government to Government kemudian memfasilitasi dengan para pengusaha dan Pemerintah Kabupaten/Kota," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
"Kunjungan kerja gubernur ke beberapa negara di Timur Tengah dan Eropa itu bertujuan untuk membicarakan investasi di Aceh," kata Kepala Biro Humas Setda Aceh Murthalamuddin di Banda Aceh, Minggu malam.
Rangkaian kunjungan kerja lebih dua pekan yang dimulai 25 Mei 2014 itu didampingi antara lain Ketua DPR Aceh Tgk Hasbi Abdullah dan Kepala BKPMD Aceh.
Murthalamuddin, menjelaskan di Uni Emirat Arab, gubernur akan mengadakan pertemuan dengan Mudabala Investment atau BUMN Adu Dhabi.
"Selain membahas investasi sektor minyak dan gas serta investasi energi terbarukan, gubernur juga akan mengadakan pertemuan dengan CEO Dubai Port dalam rangka kerja sama operator pelabuhan bebas Sabang," kata Karo Humas menjelaskan.
Selanjutnya, Zaini memenuhi undangan gubernur Istanbul Turki untuk membahas kerja sama "sister province" dan pelabuhan Istanbul dengan Grup Hemin Hetay Turkey.
Mereka akan menggarap potensi Geothermal Aceh yang berada di Kabupaten Pidie dan Gayo Lues. Rencana investasi Grup Hemin Hetay ini sudah mendapat persetujuan dari Pemerintah Aceh dan bupati tersebut.
Kemudian, gubernur akan berkunjung ke Jerman, membahas lanjutan percepatan pelaksanaan pembangunan sejumlah rumah sakit melalui dana Soft Loan KFW.
"Juga membahas dan menjelaskan Geothermal Seulawah serta ekosistem Leuser yang telah mendapatkan 80 juta euro dari Pemerintah Jerman melalui Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Aceh," kata Murthalamuddin.
Selain itu, gubernur juga melakukan pertemuan dengan BUMN Pabrik Kertas Sweden (Sveaskog). Pertemuan itu untuk percepatan pembangunan kembali hutan pinus dan pembangunan pabrik kertas di Aceh bersama Floresta asal Finlandia/Inggris.
Murthalamuddin juga menjelaskan gubernur akan bertemu pejabat Swedia dan Kedutaan Besar Indonesia untuk membahas rencana kerjasama dalam bentuk "City Green Energy" Kota Banda Aceh dan isu lainnya.
"Model investasi yang dikembangkan oleh BKPMD Aceh adalah Government to Government kemudian memfasilitasi dengan para pengusaha dan Pemerintah Kabupaten/Kota," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014