Banda Aceh (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof Mujiburrahman menyatakan proses demokrasi yang berjalan damai adalah aset penting bagi Aceh, mengingat sejarah panjang perjuangan dan perdamaian di provinsi tersebut.
“Kami sangat menghargai keputusan Bustami dan Fadhil Rahmi yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat, perdamaian Aceh, dan keharmonisan di antara para elit politik. Sikap ini menunjukkan bahwa politik tidak harus selalu berujung pada konflik, tetapi bisa menjadi alat untuk menjaga persatuan dan keberlanjutan pembangunan,” kata Rektor UIN Ar Raniry di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan langkah tersebut menunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam berpolitik dan menjadi teladan penting dalam menjaga stabilitas demokrasi di Aceh.
“Kami mengapresiasi keputusan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi yang memilih untuk tidak mengajukan gugatan sengketa hasil Pilkada Aceh ke Mahkamah Konstitusi (MK),” katanya.
Menurutnya, langkah tersebut menunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam berpolitik dan menjadi teladan penting dalam menjaga stabilitas demokrasi di Aceh.
Dalam kesempatan tersebut dirinya menyampaikan selamat kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh Muzakir Manaf-Fadhlullah atas kepercayaan yang diberikan oleh rakyat Aceh dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Ia mengatakan hasil pilkada tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat Aceh terhadap kepemimpinan keduanya untuk lima tahun mendatang.
“Semoga kepemimpinan baru ini membawa Aceh ke arah yang lebih baik, dengan semangat kerja sama dan inklusivitas dari semua pihak,” katanya.
Rektor UIN Ar-Raniry berharap semangat persatuan dan kedewasaan dalam berpolitik terus menjadi ciri khas demokrasi di Aceh.