Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat Kemukiman Lamlhom Kecamatan Lhoknga guna membantu warga yang mengalami kekeringan menyusul kemarau panjang yang melanda kawasan tersebut.
"Kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Saya berpikir selama ini kekeringan lebih ke arah pertanian," kata Dyah di sela-sela menyerahkan bantuan air bersih secara simbolis di Gampong Lambaro Seubon, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Jumat.
Ia mengatakan akan melaporkan kondisi tersebut pada Plt Gubernur dan berjanji akan berkolaborasi dengan dinas terkait dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar untuk mencari solusi permanen.
Dyah datang ke Kemukiman Lamlhom dengan membawa serta pihak Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) yang ikut membawa lima mobil tangki berisi 25 ribu liter air.
Dyah juga mengatakan seharusnya pemerintahan gampong juga ikut menganggarkan sebagian dana desa untuk pembangunan sumur bor dalam upaya mengatasi masalah kekeringan sumur warga seiring kemarau yang berkepanjangan tersebut.
"Pembangunan sumur bor dapat menjadi salah satu solusi karena kejadian ini merupakan kejadian berulang yang kerap terjadi saat kemarau tiba," katanya.
Menurut dia air merupakan kebutuhan mendasar manusia dan untuk ketersediaan kebutuhan dasar tersebut dana desa harus dipakai untuk pembangunan sesuai kebutuhan bukan sebatas keinginan.
Dyah juga berharap pemerintahan gampong bisa memanfaatkan dana desa untuk menyelesaikan permasalahan desa, khususnya hal-hal yang bersifat penting dan berhubungan langsung dengan hajat hidup orang banyak.
Selain meninjau langsung kondisi masyarakat, Dyah juga meminta agar BPBA Aceh ikut mensuplai air selama masa darurat. Sebelumnya, sejak awal Februari lalu, BPBD Aceh Besar telah mensuplai air untuk 10 desa. Di mana per gampong diberi jatah dua tangki seminggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Saya berpikir selama ini kekeringan lebih ke arah pertanian," kata Dyah di sela-sela menyerahkan bantuan air bersih secara simbolis di Gampong Lambaro Seubon, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Jumat.
Ia mengatakan akan melaporkan kondisi tersebut pada Plt Gubernur dan berjanji akan berkolaborasi dengan dinas terkait dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar untuk mencari solusi permanen.
Dyah datang ke Kemukiman Lamlhom dengan membawa serta pihak Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) yang ikut membawa lima mobil tangki berisi 25 ribu liter air.
Dyah juga mengatakan seharusnya pemerintahan gampong juga ikut menganggarkan sebagian dana desa untuk pembangunan sumur bor dalam upaya mengatasi masalah kekeringan sumur warga seiring kemarau yang berkepanjangan tersebut.
"Pembangunan sumur bor dapat menjadi salah satu solusi karena kejadian ini merupakan kejadian berulang yang kerap terjadi saat kemarau tiba," katanya.
Menurut dia air merupakan kebutuhan mendasar manusia dan untuk ketersediaan kebutuhan dasar tersebut dana desa harus dipakai untuk pembangunan sesuai kebutuhan bukan sebatas keinginan.
Dyah juga berharap pemerintahan gampong bisa memanfaatkan dana desa untuk menyelesaikan permasalahan desa, khususnya hal-hal yang bersifat penting dan berhubungan langsung dengan hajat hidup orang banyak.
Selain meninjau langsung kondisi masyarakat, Dyah juga meminta agar BPBA Aceh ikut mensuplai air selama masa darurat. Sebelumnya, sejak awal Februari lalu, BPBD Aceh Besar telah mensuplai air untuk 10 desa. Di mana per gampong diberi jatah dua tangki seminggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020