Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh gencar melakukan penyuluhan ke warga kota sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona jenis baru atau COVID-19 yang kasus awalnya berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.
"Kami kan sudah pasang baliho masyarakat secara umum, tetapi secara khusus di tingkat warga itu ada di puskesmas," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Banda Aceh dr Quratul Aini di Banda Aceh, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan ke-11 puskesmas di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" itu agar segera melakukan penyuluhan kepada masyarakat setempat, terutama mengenai penerapan pola hidup sehat.
Penerapan pola hidup sehat itu, kata dia, di antaranya dengan menerapkan lima kebiasaan sehari-hari, yakni stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
"(Agar tercegah dari virus corona) pertama, budaya perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan menggunakan sabun dan di air yang mengalir. Mengelola air minum yang bersih, seperti yang sudah dimasak, misalnya," kata dia.
"Yang lain juga dijaga sanitasinya, sanitasi harus bersih. Puskesmas juga sudah kami beritahukan. Bahkan kami sudah duduk rapat seluruh kepala puskesmas, dan surveilans untuk menyamakan persepsi. Kami panggil juga ahli di bidang penyakitnya, ahli klinis di samping apa kebijakan-kebijakan yang kami lakukan," kata Quratul Aini.
Kepala Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Jaya Baru Banda Aceh Rina Arlini mengatakan pihaknya menggelar penyuluhan keliling dengan tema "Bek Pekaco Ie" merupakan singkatan bahasa Aceh yang berarti "Jangan Ganggu Air yang Tenang" sebagai bentuk pencegahan wabah virus corona.
Ia mengaku, dewasa ini mayoritas warga kota panik, di antaranya ditandai dengan menghilangnya masker dan antiseptik cuci tangan di pasaran, sehingga masyarakat mendatangi puskesmas hanya untuk meminta masker.
Melalui penyuluhan keliling yang dijalankan pihaknya, lanjut dia, masyarakat diimbau menjaga kebersihan diri, cuci tangan dengan sabun, mengolah makanan dan minuman, dan menutup mulut ketika bersin dan batuk.
"Bagi warga bersin dan batuk, kami sarankan gunakan masker. Jika demam disertai batuk dan sakit tenggorokan, segera konsultasi ke dokter. Tidak perlu panik. Insya Allah, sehat dengan mengikuti anjuran dokter," ucap Rina.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kami kan sudah pasang baliho masyarakat secara umum, tetapi secara khusus di tingkat warga itu ada di puskesmas," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Banda Aceh dr Quratul Aini di Banda Aceh, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan ke-11 puskesmas di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" itu agar segera melakukan penyuluhan kepada masyarakat setempat, terutama mengenai penerapan pola hidup sehat.
Penerapan pola hidup sehat itu, kata dia, di antaranya dengan menerapkan lima kebiasaan sehari-hari, yakni stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
"(Agar tercegah dari virus corona) pertama, budaya perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan menggunakan sabun dan di air yang mengalir. Mengelola air minum yang bersih, seperti yang sudah dimasak, misalnya," kata dia.
"Yang lain juga dijaga sanitasinya, sanitasi harus bersih. Puskesmas juga sudah kami beritahukan. Bahkan kami sudah duduk rapat seluruh kepala puskesmas, dan surveilans untuk menyamakan persepsi. Kami panggil juga ahli di bidang penyakitnya, ahli klinis di samping apa kebijakan-kebijakan yang kami lakukan," kata Quratul Aini.
Kepala Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Jaya Baru Banda Aceh Rina Arlini mengatakan pihaknya menggelar penyuluhan keliling dengan tema "Bek Pekaco Ie" merupakan singkatan bahasa Aceh yang berarti "Jangan Ganggu Air yang Tenang" sebagai bentuk pencegahan wabah virus corona.
Ia mengaku, dewasa ini mayoritas warga kota panik, di antaranya ditandai dengan menghilangnya masker dan antiseptik cuci tangan di pasaran, sehingga masyarakat mendatangi puskesmas hanya untuk meminta masker.
Melalui penyuluhan keliling yang dijalankan pihaknya, lanjut dia, masyarakat diimbau menjaga kebersihan diri, cuci tangan dengan sabun, mengolah makanan dan minuman, dan menutup mulut ketika bersin dan batuk.
"Bagi warga bersin dan batuk, kami sarankan gunakan masker. Jika demam disertai batuk dan sakit tenggorokan, segera konsultasi ke dokter. Tidak perlu panik. Insya Allah, sehat dengan mengikuti anjuran dokter," ucap Rina.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020